Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Ia menambahkan, dari sisi produksi, PTPN Group lebih difokuskan pada produk minyak goreng yang diproduksi oleh Anak Perusahaan PTPN Group yaitu PT Industri Nabati Lestari (INL).
Sedangkan gula pasir diproduksi oleh berbagai Anak Perusahaan PTPN Group yang berbisnis tebu/gula dari kebun milik PTPN Group dan diolah dengan proses yang higienis sesuai standard yang tinggi, serta disajikan untuk para konsumen yang mencari produk berkualitas.
Dengan adanya NUSAKITA sebagai brand nasional,tidak berarti mematikan brand lokal anak perusahaan yang selama ini sudah ada, tetapi justru saling melengkapi bisnis ritel PTPN Group, serta memperkuat brand-brand lokal tersebut.
Baca Juga: PTPN III dan Perhutani resmikan Plantation & Forestry Research and Learning Institute
Sebagai brand nasional, NUSAKITA merupakan hasil dari proses kreatif atas riset konsumen yang dilakukan, berupa hasil gabungan dari “Nusa” adalah nusantara, bumi atau tanah tempat berpijak yang menghasilkan berbagai macam hasil alam yang berkualitas.
Hal ini juga menggambarkan perkebunan yang merupakan bisnis dan kompetensi utama PTPN Group. Sedangkan, “Kita” adalah bangsa Indonesia yang dianugerahi nusantara untuk diolah sebaik-baiknya, bersatu, dan bergerak untuk kemajuan bersama-sama. Warna coklat pada logo merupakan simbol dari bumi/tanah ; aksentuasi daun sebagai simbol kealamiannya, dan tagline “dari bumi sendiri”.
Hal ini menjadikan brand nasional NUSAKITA merefleksikan Bumi nusantara sebagai penghasil produk berkualitas, diolah oleh PTPN yang berpengalaman di bisnis perkebunan selama lebih dari seratus tahun, menghasilkan produk-produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sekaligus mengajak semua anak bangsa untuk bergerak bersama memajukan kemandirian bangsa.
Selanjutnya: PTPN III proyeksikan investasi di KEK Sei Mangkei tahun ini mencapai Rp 2,3 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News