Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) sudah mulai mengembangan e-commerce sejak akhir tahun lalu, namun saat ini e-commerce tersebut masih ditujukan untuk penjualan grosir. Perusahaan belum mengembangkan e-commerce untuk penjualan langsung ke konsumen karena ada beberapa faktor yang dipertimbangkan.
Sandra Sunanto, Direktur Utama HRTA menyampaikan, saat ini tipe pelanggan khususnya untuk produk seperti emas lebih senang membeli dengan melihat barang. Berbeda dengan e-commerce lain, karakteristik produk emas yang memiliki harga jual mahal dan kekhasan desain juga membuat konsumen lebih senang berbelanja langsung.
“Kalau kami lihat e-commerce lain yang bergerak di perhiasan juga tidak terlalu booming juga karena berbeda dengan baju dan sepatu. Itu kalau salah beli kan ya sudah orang harganya tidak seberapa kalau ini kan mahal,” ujarnya di Jakarta, Jumat (14/9).
Selain itu, komsumen membeli emas juga ada tujuan untuk sebagai investasi dan sewaktu-waktu gerai bisa menjual kembali. Sehingga hubungan interaksi konsumen dengan gerai juga terjadi, hal ini yang akan menghambat pengembangan e-commerce untuk end user karena demand masih tinggi di gerai.
Saat ini pertumbuhan hampir 60% dari jejaring gerai-gerai emas diluar gerai perusahaan sudah teregister dalam e-commerce miliknya. Hal ini karena perlu waktu untuk mempelajari dan menjajaki agar gerai-gerai tersebut mau membeli menggunakan platform digital tersebut.
Ke depan perusahan juga akan mengembangan e-commerce untuk end user hanya saja tidak dalam waktu dekat. “Untuk end user itu mungkin kami akan launching produk e-commerce tetapi tidak langsung jualan perhiasan tetapi kami jualan logam mulia dulu atau lainnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News