Ekalya (ELPI) Pertahankan Profitabilitas, Tambah Armada dan Bidik Pasar Timur Tengah

Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mencatat kinerja solid hingga kuartal III-2025 di tengah dinamika sektor offshore. 

Emiten pelayaran ini membukukan pendapatan usaha Rp 760,95 miliar, dengan kontribusi peningkatan dari kuartal II-2025 sebesar Rp 543,66 miliar, meski lebih rendah dibanding periode sama 2024 sebesar Rp 893,83 miliar.

Corporate Secretary ELPI Wawan Heri Purnomo mengatakan, selesainya fase docking sejumlah kapal offshore ikut menopang kinerja operasional di paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: Bersama Kelompok Tani Mandiri, Petani Inspiratif Ini Dorong Ekonomi di Pulau Obi

“Fase periodik docking sejumlah kapal offshore support vessel telah selesai dan hal ini telah memberikan kontribusi pada pendapatan konsolidasian,” ujar Wawan kepada Kontan, Jumat (31/10/2025).

Direktur Utama ELPI Eka Taniputra menyampaikan seluruh kapal yang menjalani docking kini kembali beroperasi optimal.

“Kami menjaga keandalan dan produktivitas armada agar setiap proyek berjalan efisien. Stabilitas operasional menjadi fondasi utama dalam mempertahankan kepercayaan pelanggan,” kata Eka.

ELPI juga menambah lima armada baru tahun ini yang terdiri dari 2 set tug & barge serta 3 unit crewboat . Selain ekspansi kapasitas armada, perseroan mengamankan kontrak pertama di Timur Tengah, yang disebut manajemen sebagai sinyal positif pengakuan pasar internasional.

Dari sisi keuangan, ELPI mencatat laba bersih Rp 186,81 miliar dan EBITDA Rp 314,25 miliar dengan marjin 41%hingga akhir September 2025 .

Direktur Keuangan Efilya Kusumadewi menyebut capaian tersebut ditopang efisiensi biaya operasional.

“Efisiensi biaya menjadi pilar penting dalam mempertahankan hasil positif tersebut,” ujar Efilya .

Likuiditas perusahaan juga terjaga kuat dengan current ratio 630% dan DER 23%, lebih rendah dari 27% pada periode sama tahun lalu .

ELPI memisahkan fokus bisnis antara offshore dan dry bulk sebagai langkah antisipasi dinamika pasar kemaritiman. 

Segmen internasional akan dikelola melalui PT Ekalya Purnamasari Offshore (ELPIO), sedangkan segmen domestik dan dry bulk melalui entitas seperti SLSA, ENA, dan ETC .Wawan mengatakan perseroan optimistis jelang penutupan tahun.

“Menjelang akhir tahun, kami optimistis kinerja akan terus menguat seiring meningkatnya utilisasi kapal dan penambahan armada di bidang dry bulk,” ujarnya .

Selanjutnya: Mengenal Arti Buah Labu saat Halloween hingga Sejarahnya dari Irlandia

Menarik Dibaca: Harga Emas Konsolidasi di atas US$ 4.000, tapi Masih Turun 2,4% Sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News