kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi NTB berkembang, PLN Senang


Jumat, 14 Februari 2020 / 09:38 WIB
Ekonomi NTB berkembang, PLN Senang
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Taman Ayu, Lombok Barat, NTB.


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Mataram. PT PLN kembali berhasil mencatatkan kenaikan penjualan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penjualan listrik sepanjang tahun 2019 tumbuh 9,75% dibandingkan tahun 2018. Kinerja apik terdorong oleh perkembangan kegiatan bisnis yang memacu pertumbuhan jumlah pelanggan premium di PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB).

Penjualan listrik hingga Desember 2019 mencapai 1.950,13 gigawath hour (gWh), naik 9,75% dibandingkan 2018 yang sebesar 1.776,81 gWh. Tahun 2018, penjualan listrik tumbuh 6% dibandingkan tahun 2017 sebesar 1.677 gWh. Namun pencapaian ini hanya 99,28% dari target penjualan sebesar 1.964,22 gWh.

Sedangkan dari sisi jumlah pelanggan, ada tambahan sebanyak 143.702 pelanggan baru sepanjang tahun lalu. Jumlah itu 114,45% dari target 125.557 pelanggan baru. Walhasil, total pelanggan PLN UIW NTB hingga akhir Desember 2019 mencapai 1,5 juta unit, tumbuh 10,79%.

"Penjualan listrik di wilayah kami tumbuh terbesar kedua setelah Lampung. Yang juga menggembirakan adalah kami berhasil memacu penjualan listrik karena ada banyak pelanggan premium dari pelaku bisnis," terang Fauzi Arubusman, Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UIW NTB, saat dialog dengan wartawan, Rabu (12/2).

Pelanggan premium pelaku bisnis adalah pengusaha atau perusahaan yang menggunakan listrik PLN dengan tarif reguler Rp 1.467,28 per kilowatt hour (kWh). Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan tarif pelanggan industri yang sekitar Rp 1.100-an per kWh. "Hingga tahun lalu, kami sudah memiliki lebih dari 100 pelanggan premium, padahal tahun sebelumnya hanya sekitar 10 pelanggan premium," tambah Fauzi.

Tambahan pelanggan premium berasal dari beragam sektor bisnis. "Paling banyak dari pengusaha budidaya udang," jelas Fauzi tanpa merinci.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, sepanjang tahun 2019 perekonomian NTB tumbuh pesat mencapai 4,01% secara year on year (yoy). Perekonomian NTB tahun 2018 terdepresiasi sebesar -4,46%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×