Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sebagai negara tropis, produksi bunga tanah air terbilang mekar. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) optimistis, nilai ekspor sektor flori hortikultura tahun depan bisa mencuil 5% dari pangsa pasar flori hortikultura internasional.
Selama ini, ekspor bunga masih dipandang sebelah mata lantaran kontribusinya terbilang minim terhadap total nilai ekspor hortikultura. Padahal, minat pasar internasional akan produk flori hortikultura Indonesia kian besar.
Direktorat Jenderal Hortikultura mencatat, produksi flori hortikultura di 2013 sebanyak 684.097 tangkai. Yang diekspor sekitar 4.043 tangkai. Tahun ini, Kemtan memperkirakan produksi bisa naik 20% menjadi 820.916 tangkai.
Jepang, Belanda, Prancis, Singapura, dan Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor bunga yang permintaannya setiap tahun terus naik. Produk yang konsumsinya terus naik adalah bunga petik dan bunga tabur.
Di sisi lain, pasar bunga tanah air tak kalah wangi. Tingginya permintaan flori hortikultura didorong dari gaya hidup, seperti pernikahan serta menjamurnya hotel dan tempat wisata. Kondisi ini pun didukung oleh produksi dalam negeri yang terus naik, seiring kebutuhan pasar.
Hasanuddin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kemtan mengatakan, bukan perkara sulit untuk memperluas pasar flori hortikulutra di dalam dan luar negeri. Hanya saja, tantangannya adalah proses peningkatan mutu, strategi pemasaran, plus informasi jejaring antara petani daerah untuk mendapatkan benih unggul. "Kami optimistis dapat menembus pasar flori hortikultura dengan pangsa pasar 5% dari nilai ekonomi flori hortikultura dunia yang sebesar US$ 125 miliar. Sekarang, Indonesia hanya mencuil sekitar 3% pasar," kata Hasanuddin.
Sayangnya, Hasanuddin enggan menyebut siapa saja eksportir terbesar bisnis ini. Sebagai catatan, ekspor andalan flori hortikultura tanah air adalah anggrek, krisan, dan mawar. Sebagian besar dipasok oleh petani flori hortikultura. Dukungan terhadap petani untuk memacu produksi juga berasal dari beberapa kelompok atau komunitas pencinta bunga.
Sebelumnya, Gleen Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia sekaligus Ketua Asosiasi Bunga Indonesia mengatakan, saat ini, masyarakat kota punya kerinduan untuk menanam tanaman. Inilah yang ditangkap perusahaan benih untuk memproduksi benih hortikultura yang dapat dijangkau masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News