kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Ekspor CPO ke Rusia ditargetkan 400.000 ton


Senin, 04 Juni 2012 / 19:47 WIB
Ekspor CPO ke Rusia ditargetkan 400.000 ton
ILUSTRASI. Pertamina. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/18


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia menargetkan ekspor crude palm oil (CPO) ke Rusia naik menjadi 400.000 ton tahun ini atau naik 23,5% dibandingkan tahun lalu sebesar 323.800 ton.

Sejalan dengan kenaikan ekspor tersebut, Menteri Pertanian RI Suswono mengaku akan berusaha mengampanyekan CPO Indonesia yang sudah memiliki sertifikasi berkelanjutan ramah lingkungan dengan menerapkan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Suswono mengatakan, meskipun tidak besar, potensi pasar ekspor CPO di Negeri Beruang Merah itu cukup menjanjikan karena naik setiap tahunnya. Sayangnya, lanjut Suswono, ekspor CPO Indonesia ke Rusia tidak dilakukan langsung, kebanyakan melewati pedagang di Belanda.

"Impor CPO Rusia dari Indonesia belum menunjukkan nilai sesungguhnya, padahal pasar di sana potensial. Karena itu, kami berupaya perdagangan CPO ke Rusia bisa dilakukan langsung," kata Suswono di Jakarta, Senin (4/6).

Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menambahkan, hasil pertemuan dengan Rusia, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan perdagangan CPO langsung dengan Rusia.

Dia bilang, untuk memuluskan rencana ekspor secara langsung, Pemerintah Indonesia dan Rusia harus menggelar nota kesepahaman alias memorandum of understanding (MoU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×