Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang diramalkan membaik tahun ini membuat PT Selamat Sempurna Tbk menargetkan kenaikan nilai ekspor hingga 8% di tahun 2014. Tahun lalu, target pertumbuhan ekspor Selamat Sempurna hanya 6%.
Nah, tahun lalu, perusahaan komponen otomotif yang memiliki kode saham SMSM ini menargetkan nilai ekspor sebesar Rp 1,35 triliun sampai Rp 1,4 triliun. Dengan demikian, dengan asumsi kenaikan nilai ekspor sampai 8%, tahun ini, SMSM berharap mengantongi pendapatan ekspor sebesar Rp 1,46 triliun sampai Rp 1,51 triliun. "Pengembangan pasar untuk segmen replacement di pasar global terus dilakukan," ujar Ang Andri Pribadi, Direktur Keuangan PT Selamat Sempurna Tbk.
Untuk mencapai target pertumbuhan penjualan ke luar negeri tahun ini, perusahaan itu masih fokus pada produk andalan seperti filter dan radiator. Upaya lainnya untuk menggenjot pasar ekspor adalah dengan mendongkrak produksi. Maklum, saat ini, utilisasi produksi Selamat Sempurna rata-rata masih di bawah 60%.
Utilitas produksi radiator baru mencapai sekitar 42% dari kapasitas sebesar 1,95 juta unit tiap tahun. Sementara, utilisasi untuk produk filter baru mencapai 61%. "Masih ada ruang yang besar untuk mengisi pertumbuhan pasar," kata Ang.
Selama ini, penjualan SMSM memang lebih banyak ditujukan kepada pasar ekspor. Produk besutan SMSM lebih banyak dikirim ke Amerika Serikat dan beberapa negara di kawasan Asia. Pelemahan mata uang garuda terhadap dollar AS yang terjadi sejak akhir tahun lalu tentu saja bisa menebalkan kantong pendapatan SMSM.
Berdasarkan laporan keuangan PT Selamat Sempurna, periode Januari-September 2013, perusahaan ini berhasil mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 1,66 triliun atau sama seperti periode yang sama tahun lalu.
Dari total penjualan sebesar itu, nilai ekspor SMSM sampai September mencapai Rp 990,96 juta. Nilai tersebut naik tipis 5,3% bila dibandingkan perolehan ekspor tahun lalu sebesar Rp 941,07 juta.
Sementara, untuk penjualan domestik, dalam sembilan bulan pertama 2013, penjualan lokal SMSM mencapai Rp 668,19 juta. Bila dibandingkan di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 714,55 juta, penjualan lokal SMSM turun hingga 6,48%.
Tahun ini, SMSM menyiapkan belanja modal hingga Rp 100 miliar. Dana sebesar itu bakal digunakan untuk pemeliharaan, peremajaan serta perbaikan lini produksi, dan pembuatan metal stamping (dies) dan plastic injection (mould).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News