Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah ingin menaikkan ekspor otomotif. Oleh karena itu para Agen Pemegang Merk (APM) optimis dapat meningkatkan produksinya.
Dari data Kemenperin tahun kemarin, ekspor mobil CBU (Completely Built-Up) sudah menyentuh di angka 264.000 unit, dan dalam bentuk CKD (Completely Knock-Down) sekitar 82.000 unit, sehingga total menembus 346.000 unit. Tahun ini ditargetkan bisa menembus 400.000 sampai 450.000 unit.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), volume ekspor mobil CBU Indonesia pada periode Januari-April 2019 mencapai 90.236 unit dan ekspor CKD mencapai 24.971 unit.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan untuk semester I-2019 diestimasi hasilnya akan sama dengan periode sama tahun lalu. "Target kita tentunya bisa naik 3% sampai 5% di tahun ini," kata Bob kepada KONTAN, Kamis (23/5).
Adapun sejak 5 tahun terakhir, Fortuner konsisten menjadi model SUV penyumbang terbesar bagi prestasi ekspor Toyota Indonesia. Di tahun 2019, Toyota menargetkan pertumbuhan ekspor di atas 5% meski situasi makro ekonomi dunia masih tidak menentu. "Saat ini kami fokus untuk mencari pasar-pasar ekspor non tradisional baru untuk mencapai target tersebut,” ujar Bob beberapa saat lalu.
Stagnasi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 yang kurang menguntungkan akibat peningkatan ketegangan dalam perdagangan global serta kondisi pasar keuangan yang fluktuatif, menjadi tantangan besar bagi kinerja ekspor otomotif di Indonesia.
Di tengah kondisi tersebut, eskpor kendaraan utuh atau Complete Build-Up (CBU) bermerek Toyota masih menorehkan prestasi positif di kuartal I-2019 yang mencatatkan kenaikan moderat 2% dengan volume sebesar 46.130 unit dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yaitu sebesar 45.350 unit.
Performa positif Januari-Maret 2019 ini didukung model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner buatan Pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang menempatkan posisi sebagai kontributor terbesar.
Kendaraan yang menjadi favorit di kawasan GCC, Amerika Selatan, dan ASEAN ini tercatat menyumbangkan total 11.165 unit atau 24% dari total ekspor CBU kendaraan bermerek Toyota.
Selain mengapalkan kendaraan utuh bermerek Toyota, TMMIN turut pula mengirimkan kendaraan setengah jadi/Complete Knock-Down (CKD), mesin utuh, serta komponen kendaraan.
Hingga Maret 2019, TMMIN berhasil mengekspor CKD sebanyak 9.900 unit, mesin utuh bensin sebanyak 25.750 unit, mesin utuh etanol sejumlah 2.360 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 26 juta unit.
Sementara itu, Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia menjelaskan ekspor saat ini masih mengandalkan model Hyundai H-1 (Grand Starex). Dari data Gaikindo, pengapalan ekspor Hyundai ke Thailand pada periode Januari-April 2019 mencapai 1.291 unit. "Kami masih studi untuk model dan pasar lain," kata Mukiat kepada KONTAN, Kamis (23/5).
Mukiat mengaku untuk pasar ekspor saat ini yang masih potensial yakni jenis Sport Utility Vehicle (SUV). Saat ini Hyundai memiliki beberapa varian SUV seperti Hyundai Santa Fe "Untuk negara tujuan baru harus dapat restu dari prinsipal Hyundai Motor Corporation (HMC)," kata Mukiat.
Selain itu, pabrikan Jepang Suzuki juga berniat untuk memperbanyak ekspor. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ingin memperbanyak pasar ekspor Suzuki Carry yang awalnya 59 negara menjadi 100 negara di tahun ini.
Direktur Pemasaran PT SIS 4W Donny Saputra menjelaskan ekspor tersebut akan meningkatkan penjualan keseluruhan Suzuki. "Dalam waktu dekat akan segera dikirimkan ekspor produk baru dari Suzuki Carry," kata Donny kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).
Dari data Gaikindo pada periode Januari-April 2019, Suzuki telah mengekspor ke negara Asia, Oceania, Amerika Selatan sebanyak 10.080 unit. Selain model Carry, Suzuki banyak mengekspor jenis model All New Ertiga dan Seri APV. "Situasi perang dagang belum ganggu penjualan ekspor kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News