Reporter: Abdul Basith, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang ekspor produk perikanan ke Timur Tengah, khususnya ke Qatar dan negara-negara Arab lainnya masih belum dimanfaatkan produsen perikanan dalam negeri. Dua perusahaan pelat merah yang belakangan ini mulai meningkatkan produksi mengaku masih belum ada kepastian realisasi ekspor ke Timur Tengah.
Dendi Anggi Gumilang Direktur Utama Perum Perikanan Nusantara (Perinus) mengatakan pihaknya masih sebatas mengkaji pasar perikanan di Timur Tengah. Karena itu, Perinus belum merealisasi ekspor. "Kami masih fokus pada penjualan domestik," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (3/12).
Ia menjelaskan sampai saat ini, penjualan produk perikanan di pasar domestik sebanyak 95%. Adapun, pasar ekspor baru menyumbang 5% pendapatan. Ekspor Perinus merupakan kerjasama dengan Jepang. Setelah Jepang memberikan bantuan alat tangkap gurita, Perinus mengekspor gurita ke Jepang.
Sementara BUMN lainnya, Perum Perikanan Indonesia (Perindo) juga belum melakukan ekspor ke Timur Tengah. Sebab sejauh ini, belum ada komunikasi lebih lanjut mengenai rencana ekspor.
"Ekspor perikanan ke Timur Tengah belum terealisasi," terang General Manager (GM) SBU Fleet & Operations, Agung Pamujo.
Agung juga belum dapat menyebutkan potensi ekspor ke Timur Tengah. Apalagi, hingga saat ini, kontrak pun belum ada pembahasan.
Perum Perindo saat ini menggenjot penjualan ekspor perikanan. Setelah sebelumnya ekspor ke Hongkong, Perindo juga memulai ekspor ke Amerika Serikat (AS) sebanyak 35 ton. Produk ekspor tersebut antara lain seperti olahan cumi, ikan mahi-mahi, kakap dan kerapu.
Produk yang diekspor ini merupakan hasil olahan dari produk Unit Pengolahan Ikan yang dikeola Perindo dan PT Kemiau Bintang Laut (KBT) di Cierbon, Jawa Barat.
Direktur Usaha Perum Peirndo Risyanto Suanda mengatakan saat ini ada permintaan yang cukup besar khususnya untuk produk olahan dan ikan-ikanjenis premium di AS.
"Ada banyak pengusaha ikan di pasar internasional yang berminat mengimpor dan mereka sudah datang langsung ke kantor kami untuk mengajukan tawaran impor," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News