Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini ekspor udang mendapat tekanan yang cukup berat. Pada kuartal I-2019 nilai ekspor udang Indonesia diperkirakan turun sekitar 15% dibandingkan kuartal I-2018.
Turunnya nilai ekspor udang Indonesia terutama disebabkan persaingan yang sangat ketat di pasar Amerika Serikat (AS), yang merupakan pasar utama udang Indonesia. Udang dari Indonesia sulit bersaing dengan negara pesaing terutama dengan India dan Ekuador yang mampu menjual udangnya dengan harga yang jauh lebih murah dari udang Indonesia.
Untuk mengatasi tekanan tersebut Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) berupaya mencari dan mengembangkan pasar baru bagi udang Indonesia. Saat ini pasar ekspor yang dibidik untuk dikembangkan antara lain China , Korea, Eropa Timur dan Amerika Selatan.
Selain untuk pasar ekspor, AP5I juga berupaya mengembangkan penjualan udang ke pasar dalam negeri. "Pasar lokal sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dan kelas menengah ke atas yang tumbuh sangat pesat," ujar Budhi Wibowo Ketua Umum AP5I dalam keterangan resminya, Senin (24/6).
Sebagai langkah awal penjualan udang ke pasar lokal, AP5I telah me-launching produk udang beku ke pasar lokal, melalui pameran Eastfood Indonesiaa 2019 yang diselenggarakan di Surabaya tanggal 20-23 Juni 2019.
Budhi menjelaskan dipasarkannya udang beku kualitas ekspor ke pasar lokal akan memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi udang yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar keamanan pangan.
Udang beku tersebut merupakan udang hasil panen yang masih sangat segar dari tambak dan segera dibekukan dengan cepat (quick frozen). Produk udang segar yang dibekukan dengan segera merupakan alternatif terbaik untuk dikonsumsi masyarakat secara meluas, karena bisa disimpan pada freezer dalam waktu yang lama tanpa mengalami penurunan kualitas.
Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restaurant Indonesia (Apkrindo) menyambut positif dipasarkannya udang beku kualitas ekspor ke pasar Indonesia.
Tjahjono Haryono, Ketua Apkrindo menyatakan pengawetan dengan pembekuan memang cara yang terbaik untuk menyimpan produk perikanan karena cara-cara pengawetan produk perikanan lainnya seperti ditambah bahan kimia tertentu kurang baik bagi kesehatan.
Tjahjono juga menegaskan bahwa anggota Apkrindo siap untuk menggunakan udang-udang beku kualitas ekspor tersebut, sehingga konsumen bisa menikmati udang yang berkualitas tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News