Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Electronic City Indonesia Tbk optimistis dapat meraih keuntungan di tahun 2018. Sepanjang tahun lalu emiten berkode saham ECII di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat merugi.
Berdasarkan laporan Keuangan, hingga kuartal III-2018, ECII berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 13,51 miliar. Sementara, periode yang sama tahun lalu perusahaan ini merugi sebesar Rp 14,1 miliar.
Pendapatan perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,53% dari Rp 1,30 triliun tahun lalu menjadi Rp 1,45 triliun pada kuartal III tahun ini. Wiradi, Direktur Marketing PT Electronic City Indonesia Tbk mengatakan hal tersebut terjadi seiringin dengan ekspansi yang dilakukan perseroan.
"Ini karena ada kontribusi dari penjualan online, perbaikan internal, dan peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak baik dari pemilik merek maupun yang lain," ujarnya kepada Kontan.co id, Kamis (15/11).
Menurutnya, hal tersebut juga terjadi karena adanya kontribusi dari beberapa gerai baru yang telah dibuka. "Hingga November kita telah memiliki 54 outlet, ada dua yang baru yakni di Batam dan Pekan Baru, targetnya tahun ini bisa jadi 60 outlet dan dalam waktu dekat kami juga akan bukan outlet di Cilegon dan Makassar," ujarnya.
Oleh karena itu, hingga akhir tahun perseroan optimis bisa mencatat pertumbuhan single digit dibandingkan tahun 2017. Hal tersebut, lanjut Wiradi akan diteruskan hingga akhir tahun mengingat kontribusi pendapatan masih didominasi oleh penjualan offline. "Untuk tahun depan kita lihat kondisi saja yang pasti kami masih akan tetap ekspansi diberbagai daerah yang memiliki potensi," katanya.
Meski enggan merinci, Wiradi mengatakan baik tahun ini maupun tahun depan perseroan berharap ada pertumbuhan penjualan single digit. Perlu dicatat, komposisi pendapatan ECII hingga kuartal III-2018, disokong oleh penjualan barang elektronik bermerek sebesar Rp 1,38 triliun. Jumlah ini naik 12,20% dari tahun lalu sebesar Rp 1,23 triliun.
Sementara dari sewa sebesar Rp 60,68 miliar, naik 7,68% dari tahun lalu Rp 56,35 miliar serta dari komisi penjualan barang konsinyasi sebesar Rp 3,54 miliar, naik 21,23% dari tahun lalu sebesar Rp 2,92 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
