Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa energi PT Elnusa Tbk (ELSA, anggota indeks Kompas100) jajaki peluang seismic multiklien dengan dengan meneken kerja sama dengan TGS- NOPEC Geophysyical Company (TGS), yakni perusahaan asal Norwegia yang bergerak dalam penyediaan data geosains seluruh dunia.
Head of Corporate Communications PT Elnusa Tbk Wahyu Irfan menjelaskan kerja sama ini merupakan upaya ELSA untuk menjajaki peluang usaha baru. “Penjajakan dengan TGS merupakan upaya Elnusa untuk memperbesar market share melalui marine seismic survey di luar negeri,” jelasnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Erick Thohir sebut BUMN butuh figur pendobrak
Tujuan kolaborasi ini untuk menggabungkan sumber daya antara ELSA dan TGS sehingga diharapkan dapat memperbesar peluang dalam meraih proyek multiklien baik di nasional, regional maupun internasional.
Wahyu bilang, hasil kesepakatan dengan TGS NOPEC akan menjadi agenda ekspansi Elnusa di sisa tahun ini dan di tahun yang akan datang.
Skema multiklien merupakan salah satu solusi yang dilakukan ELSA untuk menggairahkan aktivitas eksplorasi hulu migas tanah air, terutama pada wilayah kerja gross split dan area-area lepas pantai yang belum dieksplorasi.
Nantinya dalam kerjasama ini, TGS yang berperan melakukan kajian atau studi awal untuk prospektif area di wilayah terbuka sehingga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tidak perlu mengeluarkan biaya survei seismik sepenuhnya.
Baca Juga: Serahkan DIPA dan transfer ke daerah, Jokowi perintahkan segera mulai tender
Melainkan secara patungan dengan KKKS lainnya dengan mendapatkan lisensi pemanfaatan data hasil survei yang telah terlaksana. Wahyu berharap tahun depan Elnusa sudah bisa menjaring proyek multiklien bersama perusahaan asal Norwegia ini.
Melansir laporan keuangannya di kuartal III 2019 emiten ini mencatatkan penjualan tumbuh double digit yakni 27,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,91 triliun.
Adapun selain sektor jasa distribusi dan logistik energi yang berkontribusi paling besar yakni Rp 3,09 triliun, sektor hulu migas juga penyumbang besar ke pendapatan Elnusa yakni sebesar Rp 2,56 triliun. Wahyu bilang, pertumbuhan di segmen ini di kemudian hari akan diupayakan bisa lebih melejit lagi.
Wahyu menyatakan target pendapatan dan laba akan terus tumbuh hingga akhir tahun. “Kami optimistis pendapatan dan laba 2019 akan melampaui capaian 2018,” tutupnya.
Baca Juga: Asosiasi energi surya Indonesia (AESI) beri usul tarif pembelian listrik dari PLTS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News