Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk optimistis mengejar kenaikan perolehan kontrak sebesar 10% di tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya. Emiten jasa hulu minyak dan gas (migas) berkode saham ELSA itu memproyeksi, total nilai kontrak yang dikelola sepanjang 2022 dapat mencapai Rp 9 triliun.
Manager of Corporate Communications Elnusa, Jayanty Oktavia Maulina, mengatakan, kontrak on hand ELSA sudah mencapai 80% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2022 perusahaan. Pemberi kerjanya didominasi oleh Pertamina Group.
“Ada beberapa kontrak yang sedang berjalan dan sudah bisa mulai menghasilkan kontribusi dalam pendapatan konsolidasi Elnusa, juga ada kontrak yang baru akan dijalankan untuk segmen Jasa Distribusi dan Logistik Energi yang masih tumbuh ke depan,” terang Jayanty kepada Kontan.co.id (19/8).
Baca Juga: Elnusa Dorong Anak Usaha, Tingkatkan Kompetensi Sistem Manajemen Aset Menuju Level Up
Harapan ELSA, aktivitas hulu migas oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengalami peningkatan di paruh kedua 2022. Dengan begitu, akan muncul peluang-peluang baru bagi ELSA untuk meraih kontrak anyar lagi ke depan.
Sembari menjajaki peluang yang ada, ELSA juga terus menggarap proyek-proyek berjalan. Saat ini, ELSA tengah mengerjakan Survei Seismik 2D Vibroseis Jawa sepanjang 1.000km pada segmen jasa hulu migas.
Selain itu, ELSA juga mengerjakan pekerjaan workover, yaitu HWU di Pertamina Group dan mendukung pekerjaan drilling pada sumur eksplorasi di area Sangasanga menggunakan RIG-EMR01.
ELSA optimistis, prospek bisnis di semester 2022 berpotensi lebih baik dari tahun lalu. Optimisme ini berdasar pada peningkatan aktivitas Jasa Hulu Migas khususnya dalam kegiatan seismic dan well services serta adanya peningkatan kebutuhan BBM yang saat ini sudah kembali normal dan cukup berdampak positif pada segmen Jasa Distribusi dan Logistik Energi.
Target ELSA, perusahaan bisa membukukan pendapatan kisaran Rp8 triliun serta laba bersih di kisaran Rp200 miliar pada 2022 ini. ELSA sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target kinerja keuangan tersebut.
Salah satunya yakni terus menjalankan pekerjaan dengan menerapkan operation excellence untuk memenuhi kepuasan pelanggan juga mengoptimalkan kinerja HSSE yang menjadi keunggulan kompetitif bagi Elnusa.
“Elnusa juga melakukan upaya penghematan dengan menerapkan program cost leadership dan Kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dengan strategic partner yang kredibel,” imbuh Jayanty.
Selain memupuk kinerja, ELSA juga terus mengawal agenda belanja modal atau capital expenditure (capex). Dari total anggaran capex sekitar Rp 700 miliar, ELSA sudah merealisasikan pembelanjaan capex sekitar Rp 242 miliar atau setara kurang lebih 34% dari total anggaran. Sebagian besar serapan capex tersebut digunakan untuk menjaga kapasitas alat.
“Adapun untuk rencana alokasi digunakan berdasarkan kepastian market ke depan, dimana Elnusa tetap berkomitmen untuk siap berinvestasi dalam mendukung kegiatan Jasa Hulu Migas dan Jasa Distribusi dan Logistik Energi,” tandas Jayanty.
Sepanjang Januari-Maret 2022 lalu, ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 2,44 triliun, naik 34,42% dibanding realisasi pendapatan periode Januari-Maret 2021 yang sebesar Rp 1,81 triliun.
Baca Juga: Elnusa (ELSA) Buka Pintu Renegosiasi Tarif Jasa Migas karena Harga Minyak Naik Tinggi
Seturut pendapatan yang mendaki, laba periode berjalan yang apat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih ELSA meroket 4563% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 1,60 miliar di Januari-Maret 2021 menjadi Rp 74,93 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News