kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten hotel ini manfaatkan PSBB untuk bisnis pesan antar makanan


Rabu, 29 April 2020 / 04:30 WIB
Emiten hotel ini manfaatkan PSBB untuk bisnis pesan antar makanan


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Wabah korona dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) turut menyulitkan bisnis perhotelan, termasuk PT Menteng Heritage Realty Tbk. Namun, emiten berkode saham HMRE di Bursa Efek Indonesia ini tetap berhasil menggali pendapatan meskipun kedua hotelnya sudah tidak menerima tamu.

HRME punya dua hotel, yakni hotel bintang 5 The Hermitage dan Pomelotel, hotel bintang 3. The Hermitage, hotel bintang lima delapan lantai dan 90 kamar ini tutup sementara sejak 14 April hingga 22 Mei mendatang.

Sedang Pomelotel, kini fokus menjalankan bisnis kuliner.  Di hotel yang berada di Kuningan, Jakarta itu, HRME membuka dapur dan melayani jasa pesan antar makanan untuk perkantoran yang masih beroperasi di masa PSBB. Pomelotel berada di lokasi strategis. Ada banyak kantor dan kedutaan besar di sekitar hotel itu. Di sisi lain, jasa antar makanan mereka juga bisa menerima pesanan dari perorangan.

"Kami melihat ada penambahan pendapatan dari sana (food and beverage). Meski belum besar, bisnis ini bisa menutup setengah pendapatan HRME yang hilang akibat Covid-19," ujar Direktur Utama PT Menteng Heritage Realty Tbk, Christofer Wibisono tanpa memerinci, dalam paparan publik insidental secara digital, Senin (27/4).

Sejak pemerintah mengumumkan pasien Covid-19 di Indonesia awal maret 2020, pendapatan HRME dari bisnis perhotelan merosot. Pada Maret lalu, tingkat okupansi hotel The Hermitage tinggal 18,6%, turun dari posisi Januari sebesar 56,3% dan Februari 49,5%. Padahal selama ini hotel bintang 5 tersebut merupakan penyumbang utama pendapatan HRME.

Di kuartal I 2020, pendapatan HRME pun hanya Rp 20,56 miliar, meleset jauh dari target Rp 28,14 miliar. Mereka pun mencatatkan penurunan EBITDA sebesar 60% menjadi Rp 448 juta (lihat tabel).
Nah, bisnis kuliner diharapkan mampu menopang kinerja kuartal II 2020. Pasalnya, HRME kemungkinan besar tak lagi meraih pendapatan dari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×