Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berjanji tidak akan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan yang selama ini berkerja di unit operasional gerbang tol pasca-penerapan 100% transaksi non tunai di seluruh gerbang mulai 31 Oktober 2017. Lantas jika tidak PHK, apa yang akan dilakukan BUJT?
Vice President Operation Management PT Jasa Marga Tbk Raddy R. Lukman mengatakan, ada 1.350 karyawan sebetulnya yang berpotensi kehilangan pekerjaan akibat penerapan elektronifikasi jalan tol. Namun, Jasa Marga telah berkomitmen tidak melakukan pemutusan hubungan kerja.
Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan-karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi. Ini merupakan program pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karir ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya.
"Tahap pertama, Jasa Marga akan mengalihfungsikan sekitar 577-600 karyawan. Pertama kami akan mengalihfungsikan mereka untuk menggatikan posisi pegawai yang tahun ini banyak pensiun," kata Raddy di Jakarta, Minggu (15/10).
Dalam alih profesi sebetulnya ada dua pilihan yang ditawarkan Jasa Marga kepada karyawannya, yaitu alih profesi ke unit kerja/anak perusahaan yang ada di dalam lingkup Jasa Marga Group, dan alih profesi menjadi wirausaha.
Untuk alih profesi ke Jasa Marga Group, perusahaan menyiapkan alternatif yakni tetap di cabang di lingkungan Jasa Marga atau pindah tugas ke anak perusahaan. Sejalan dengan ekspansi bisnisnya saat ini, Jasa Marga aktif mengembangkan jalan tol baru di bawah anak perusahaan dan bidang usaha lain yang mendukung bisnis inti Jasa Marga.
Dalam tiga tahun ke depan Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 Km jalan tol baru. Jasa Marga juga aktif mengembangkan anak perusahaan, seperti Jasa Marga Toll Operations, Jasa Marga Maintenance Service, Jasa Marga Properti, Jasa Marga Rest Area, dll.
Bagi karyawan yang akan alih profesi ke posisi baru di unit kerja lain tersebut, akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, dan dilanjutkan dengan program magang, sebelum ditempatkan di unit kerja baru.
Untuk alih profesi menjadi wirausaha, Jasa Marga akan memberikan pelatihan wirausaha yang nantinya diarahkan dapat menjadi wirausaha mandiri, atau wirausaha dengan dukungan Jasa Marga Group, misalnya dengan memfasilitasi outlet usaha di rest area-rest area yang dimiliki Jasa Marga Group.
PT Citra MArga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) juga akan melakukan hal yang sama. Kepala Departemen Komunikasi Korporasi CMNP, Sholahuddin mengatakan, karyawan yang terkena dampak dari elektronifikasi jalan tol perusahaan akan dialihfungsikan ke unit bisnis lain.
Ada sekitar 200 karyawan CMNP yang yang terkena dampak dari penerapan 100% transaksi non tunai di jalan tol. Nantinya sebagian akan dialihfungsikan di unit non operasional untuk menggantikan karyawan yang sudah memasuki masa pensiun.
"Sebagian masih akan tetap bekerja di operasional tol untuk menjaga gerbang karena kami harus tetap menjamin bahwa peralatannya tetap ready. Jadi mereka akan dialihfungsikan kesana," kata Sholahuddin.
Begitu juga dengan PT Hutama Karya, BUJT yang mengoperasikan tol JORR S ini tidak akan melakukan PHK terhadap karyawan yang saat ini bekerja di operasional jalan tol.
Manager Senior Keuangan Divisi BUJT Hutama Karya S Rusmin mengatakan, saat ini ada sekitar 180 karyawan yang bertugas di 15 gerbang tol JORR S. "Mereka kan dialihfungsikan nanti untuk bekerja memastikan infrastruktur di gerbang tol berjalan dengan baik," katanya.
Sedangkan, PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku BUJT Tol Tangerang- Merak mempunyai 200-an karyawan yang juga terdampak akibat elektronifikasi jalan tol. "Mereka kan dialihfungsikan untuk pekerjaan lain yang berhubungan dengan aktivitas tol di samping menggantikan pegaawai yang pensiun atau rotasi ke ruas tol lain Astra Infra," jelas Deputy Director Operation MMS, Adhi Resza.
MMS merupakan anak usaha Astra Infra yang saat ini menguasai enam ruas jalan tol dimana empat diantaranya sudah beroperasi yakni Cikopo-Palimanan, Tangerak-Merak dan Mojokerto-Kertosono dan Semarang-Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News