Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Enseval Putera Megatrading Tbk sudah menyiapkan sederet rencana ekspansi atau pengembangan usaha pada tahun depan. Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di bisnis distribusi produk farmasi ini pun telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure berkisar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar untuk memuluskan rencana ekspansi.
Sebanyak 80% dari belanja modal atau setara Rp 160 miliar hingga Rp 200 miliar akan dipergunakan untuk pengembangan infrastruktur. Perusahaan ini akan membangun dua pusat distribusi dan pembukaan tiga cabang baru.
Rencananya, Enseval akan menambah pusat distribusi untuk Jakarta dan membuka pusat distribusi baru di Medan. Kedua pusat distribusi itu akan melengkapi dua pusat distribusi yang sudah ada saat ini, di Jakarta dan Surabaya.
Pusat distribusi di Medan akan dimanfaatkan untuk memasok cabang yang ada di Sumatera. "Jakarta akan mempunyai dua pusat distribusi karena bisnisnya semakin besar," papar Budi Dharma S, Presiden Direktur Enseval dalam public expose di Jakarta, Rabu (14/11).
Enseval juga membidik lokasi di Depok dan Karawang, di Jawa Barat, serta di Sampit, Kalimantan Tengah, sebagai tempat pembangunan tiga cabang baru, yaitu. Nah, perusahaan berkode saham EPMT itu menganggarkan Rp 20 miliar hingga Rp 40 miliar untuk membuka satu cabang baru.
Rinciannya, sekitar Rp 10 miliar-Rp 15 miliar untuk biaya beli tanah, sementara anggaran pembangunan gudang mencapai Rp 10 miliar-Rp 25 miliar. "Sedangkan untuk membuka pusat distribusi, biayanya bisa sedikit lebih besar ketimbang membangun cabang baru," ungkap Amelia Bharata, Direktur Keuangan Enseval.
Laba melonjak
Saat ini, Enseval telah memiliki 42 cabang, plus 23 cabang melalui anak perusahaan. Lokasinya tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun ini, Enseval telah mengeluarkan investasi untuk ekspansi berupa pembangunan cabang di Tangerang, Jambi, Lampung, dan Balikpapan.
Perusahaan ini menggunakan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) untuk membiayai ekspansi tersebut.
Di samping itu, perseroan ini juga membuka cabang di Makassar dan Karawang dengan menggunakan dana internal. "Hampir semuanya sudah terealisasi dan sebagian sudah beroperasi. Hanya cabang Karawang yang ditargetkan beroperasi akhir tahun ini," ungkap Budi.
Berkat ekspansinya, kinerja Enseval pun terbilang kinclong selama sembilan bulan di tahun ini. Pada akhir September 2012, EPMT meraih penjualan Rp 9,59 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi 31,22% dibanding dengan penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,3 triliun.
Enseval mengantongi laba bersih Rp 253,3 miliar. Angka tersebut melesat 44,37% ketimbang laba kuartal III-2012 yang senilai Rp 175,5 miliar.
Penjualan Enseval didominasi oleh produk konsumsi, sebesar 44,22%. Diikuti obat resep 28,16%, obat bebas 16,61%, bahan baku 6,51%, alat kesehatan 4,16%, obat hewan dan ternak 0,32%, dan terakhir jasa pelayanan kesehatan berkontribusi sekitar 0,02%.
Sampai tutup tahun ini, Enseval mengincar pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun atau meningkat 21% dari pencapaian tahun lalu, Rp 10,6 triliun. Sedangkan laba dipatok naik 4% menjadi Rp 365 miliar.
Menurut Budi, produk konsumsi masih akan merajai penjualan Enseval tahun depan. Adapun target pertumbuhan penjualan yang dibidik tahun depan berkisar 15%-20%, dan laba naik 10%-15% dari tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News