Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF, anggota indeks Kompas100 ini), mencetak pertumbuhan positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan distributor barang konsumsi dan farmasi ini masih terus menggenjot performa bisnisnya dari tahun ketahun.
Merujuk pada laporan keuangan perseroan pada kuartal-III 2019, revenue yang didapat mencapai Rp 16,48 triliun atau tumbuh 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun beban pokok penjualan ikut naik 9,6% year on year (yoy) menjadi Rp 14,64 triliun di kuartal ketiga tahun ini.
Baca Juga: EMPT siapkan anggaran minimal Rp 80 miliar untuk ekspansi ke Cikarang
Alhasil laba kotor EPMT memperoleh Rp 1,83 triliun sampai akhir September 2019, hanya tumbuh 3,9% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 1,76 triliun.
Setelah dikurangi pos beban administrasi, keuangan dan lainnya laba bersih yang mampu EPMT dapatkan ialah senilai Rp 470,95 miliar di kuartal ketiga tahun ini atau tumbuh tipis 3,9% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu Rp 469,42 miliar.
Pertumbuhan Enseval didorong baik dari produk Kalbe sendiri maupun produk prinsipal diluar Kalbe termasuk bahan baku dan alat kesehatan. "Pertumbuhan 8% masih positif (tercapai) untuk 2019 ini," ungkap Vidjongtius, Direktur Utama KLBF Kamis pekan lalu, (14/11).
Hampir semua lini bisnis EMPT mampu tumbuh dengan baik, contoh untuk segmen barang konsumsi menjadi penyumbang terbesar pada kuartal ketiga 2019 sebesar 43% dari total revenue atau senilai Rp 7,11 triliun. Segmen ini mengalami pertumbuhan penjualan sekitar 8% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,58 triliun.
Baca Juga: Melambung 17%, saham EPMT jadi top gainers teratas
Sementara segmen produk obat-obatan menyumbang penjualan Rp 6,94 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini atau naik 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 6,49 triliun. Jenis obat resep mendominasi penjualan obat-obatan perusahaan hingga 64% atau senilai Rp 4,47 triliun, pertumbuhan penjualan lini ini mencapai 8,4% yoy.
Sedangkan peningkatan penjualan paling tinggi diraih oleh lini bahan baku dan alat kesehatan (alkes). Untuk bahan baku penjualannya naik 23,4% yoy menjadi Rp 1,42 triliun di kuartal ketiga 2019 dan penjualan obat hewan dan ternak tercatat naik 14,4% yoy menjadi Rp 27,96 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini.
Lebih lanjut Vidjongtius bilang, perseroan ini masih dapat memaksimalkan potensi di sektor distribusi dan logistik, dimana EPMT tengah mengembangkan area baru untuk penambahan gudang. Sebelumnya dikabarkan, perusahaan secara berkala pula menambah kapasitas pergudangan setidaknya di 1-2 lokasi setiap tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News