kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Entitas MNC Group resmi merger dengan Malacca Straits


Senin, 22 Maret 2021 / 21:38 WIB
Entitas MNC Group resmi merger dengan Malacca Straits
ILUSTRASI. MNC. KONTAN/Daniel Prabowo/19/05/2011


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Vision Network (AVN) anak usaha PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) resmi melakukan merger dengan Malacca Straits (NASDAQ: MLAC).

Berdasarkan keterangan yang diterima Kontan, MLAC adalah sebuah perusahaan akuisisi yang diperdagangkan secara publik milik Kenneth Ng. Sementara itu, AVN merupakan perusahaan induk untuk vision+, bisnis media Over-The-Top dan MNC Play, merupakan operator TV berbayar broadband dan Fiber Optic terbesar ke-3 di Indonesia. 

Adapun proses merger kedua perusahaan ini, akan dituntaskan pada khir kuartal II 2021 atau awal kuartal III 2021. Dengan merger tersebut, proyeksi valuasi perusahaan diprediksi akan mencapai US$573 juta atau sekitar Rp8 triliun. Rasio EV/EBITDA di 5,8 kali dari nilai tersebut.

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, merger ini menjadi momen yang penting bagi AVN sebab akan memperkuat neraca perusahaan dengan potensi dana segar masuk mencapai US$130 juta.

"Ini tidak hanya akan membantu meningkatkan cash flow kami, melainkan juga memperkuat posisi kami sebagai pemimpin bisnis di pasar OTT Indonesia. Kami memiliki kemitraan dengan pemain infrastruktur utama yang bisa memberikan keuntungan untuk mempertahankan model bisnis kami seiring persiapan yang kami lakukan untuk listing di pasar modal NASDAQ. Menjadi perusahaan yang listing di AS akan memberikan akses bagi kami untuk menumbuhkan modal sekaligus menjadi platform global terbaik di dunia," kata Hary, dikutip dari keterangan yang diterima Kontan, Senin (22/3).

Baca Juga: MNC Kapital Indonesia kantongi peringkat idBBB dari Pefindo

Ia melanjutkan, dengan penetrasi media OTT yang baru mencapai 2%, AVN memiliki posisi strategis dalam siklus pertumbuhan awal . Potensi tersebut ditopang oleh posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dengan PDB mencapai lebih dari US$1 triliun.

Tak hanya itu, Harry berkata jika kombinasi AVN dan Malacca Straits akan membawa AVN masuk bursa NASDAQ, salah satu pasar modal besar di dunia. Langkah itu akan memperluas akses bagi investor global untuk memiliki perusahaan dengan pertumbuhan Over-The-Top (OTT) dan streaming tercepat di Indonesia.

Sementara itu, Presiden Direktur IPTV, Ade Tjendra menambahkan pihaknya senang sebab mampu mengoptimalkan kondisi pandemi yang sulit untuk mencetak pertumbuhan bisnis yang solid seiring meningkatnya permintaan hiburan di rumah.

"Kami juga senang mengumumkan bahwa kami akan merger dengan perusahaan yang listing di NASDAQ, kami yakin ini menjadi pencapaian besar dan akan menciptakan kesempatan luar biasa besar bagi perusahaan untuk tumbuh dan dikenal pasar internasional," katanya.

CEO Malacca Straits Kenneth Ng juga menyatakan senang bisa menyatukan AVN dan Malacca Straits sebagai Special Purpose Vehicle Company (SPAC). Ia berkata, sejak awal Malacca Straits bertekad mencari perusahaan yang kuat, memiliki model bisnis yang teruji, dan potensi pertumbuhan yang signifikan.

"Dengan kesuksesan MNC Group dalam menyediakan konten eksklusif bagi jutaan orang, kami tak sabar untuk bekerja sama dengan tim yang memiliki dedikasi kuat seperti kami. Asia Vision Network merupakan perusahaan OTT, broadband, dan IPTV dengan jaringan kuat, terus tumbuh, dan sangat menguntungkan, dan merger dengan Malacca Straits akan memosisikan kita untuk tumbuh dalam jangka panjang serta berkelanjutan," tutupnya.

Selanjutnya: MNC Insurance hadirkan layanan asuransi online Hario

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×