Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Kejayaan mal strata title (bisa dijual) seperti International Trade Center (ITC) sepertinya sudah tamat. Colliers International mencatat, tidak ada pasokan mal strata title baru di Jakarta sejak tahun 2009.
Menurut Colliers, sampai 2016, mal baru di Jabodetabek merupakan mal sewa. "ITC sudah mulai ditinggalkan karena banyak yang tidak sukses," ucap Steve Subandi J.Sudjianto, Senior Associate Director Retail Colliers kepada KONTAN, Jumat (26/7).
Pasalnya, banyak pembeli kios untuk berinvestasi bukan berdagang. "Peritel yang ingin berdagang pasti lebih memilih menyewa ketimbang membeli kios," ujar Steve.
Steve memberi ilustrasi, dengan modal Rp 10 miliar, peritel hanya bisa membeli dua kios. Namun modal yang sama, cukup untuk menyewa lima kios selama setahun. Tanpa menyebut angka, Steve bilang, beberapa mal strata title yang sudah beroperasi mulai memperlihatkan penurunan tingkat okupansi karena ditinggalkan investor.
Steve memprediksi, tren mal ke depannya akan bergeser ke mal sewa, khususnya strata A karena daya beli masyarakat masih kuat. Bahkan, mal baru di pinggir Jakarta sudah percaya diri memosisikan diri sebagai mal kelas menengah atas. Selain itu, muncul tren mal gaya hidup yang lebih menyediakan area untuk food & beverage.
Mal strata title sempat berjaya di periode 1980-an sampai awal 2000-an. Kala itu, perusahaan properti membangun mal strata title supaya cepat balik modal.
Sinar Mas Land yang banyak mendirikan mal strata title melalui anak usahanya, PT Duta Pertiwi Tbk pun mengaku belum punya rencana menambah portofolio mal strata title-nya. "Kami akan lebih fokus membangun mal sewa untuk jangka panjang antara lima tahun hingga sepuluh tahun mendatang," ujar Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land belum lama ini.
Tujuannya adalah untuk mengerek recurring income perusahaan. Saat ini, Sinar Mas Land sedang membangun pusat belanja The Breeze dan AEON Mall, keduanya di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Serpong, Tangerang.
Ishak mengakui tidak semua mal strata title milik Sinar Mas Land sukses. "Indikator keberhasilan mal strata title ada dua, penjualan kios dan jumlah pengunjung. Ada beberapa mal kami yang laris terjual, tapi sepi pengunjung," tuturnya.
Tapi, Ishak mengklaim, ada segelintir mal strata title seperti ITC Mangga Dua tergolong sukses, baik dari segi penjualan kios maupun pengunjung. Sayang, dia tidak bisa memberi tahu rata-rata tingkat okupansi mal strata title milik Sinar Mas Land.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News