Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
BATAM. Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan ritel produk telekomunikasi seluler, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai percaya diri memproduksi ponsel merek sendiri. Untuk memuluskan rencana ini, Erajaya menggandeng perusahaan manufaktur elektronik PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) untuk memproduksi ponsel racikan Erajaya dengan label Venera.
Sebagai debut, tipe ponsel pertama yang diproduksi adalah Venera 138. Ini adalah feature phone atau ponsel fitur yang dibanderol seharga Rp 150.000 per unit.
Asal tahu saja, Venera merupakan merek milik Erajaya yang sudah beredar di pasaran sejak 2009. Perusahaan ini masih mengimpor Venera dari China.
Chief Executive Officer (CEO) Erajaya Group Hasan Aula menjelaskan, latar belakang perusahaannya memproduksi sendiri ponsel adalah adanya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38 Tahun 2013. Beleid ini memang mewajibkan importir ponsel, komputer genggam, dan komputer tablet untuk mendirikan industri di dalam negeri.
Sayang, Hasan enggan memberi tahu target penjualan Venera 138 setelah diproduksi sendiri. Yang jelas, dia mengklaim Venera sudah menguasai pasar ponsel fitur di Indonesia.
Hasan sendiri optimistis masih ada celah pasar ponsel fitur meski sudah tergerus oleh smartphone alias ponsel pintar. Dari segi volume, ponsel fitur masih menguasai 60% dari total pasar. Namun dari segi nilai hanya 20%. "Ke depannya, kami juga akan memproduksi smartphone dan tablet dengan merek Venera," ujar Hasan di Batam, Jumat (7/11) tanpa merinci lebih lanjut.
Sementara itu Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin bilang, perusahaannya siap memproduksi Venera 138 sebanyak 30.000 unit per bulan. "Secara bertahap kami akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi tiga juta unit per bulan," imbuhnya.
Sayang, baik Hasan maupun Abidin merahasiakan investasi untuk produksi Venera 138. "Kami justru bisa menghemat pajak penghasilan (PPh) kalau mengimpor komponen dan merakit sendiri dibanding mengimpor ponsel jadi," ujar Hasan.
Kontribusi Venera terhadap penjualan Erajaya sejatinya masih minim, tidak sampai 5%. Selain Venera, portofolio merek Erajaya juga meliputi Acer, Asus, Apple, Blackberry, Dell, HTC, Lenovo, LG, Motorola, Nokia, Samsung, Sony, dan Xiaomi.
Selama sembilan bulan pertama 2014, penjualan Erajaya tumbuh 8,26% menjadi Rp 10,35 triliun. Namun laba bersih perusahaan ini malah merosot 23,81% menjadi Rp 181,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News