Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Indonesia sudah terkenal dengan kekayaan alamnya termasuk minyak dan gas (migas). Namun potensi migas masih belum tergarap akibat minimnya data eksplorasi.
Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan minimnya data eksplorasi Indonesia membuat jumlah cadangan energi Indonesia hanya mencapai 3,6 miliar. Padahal potensi migas Indonesia bisa mencapai 100 miliar-200 miliar barel yang mayoritas terletak di laut dalam.
Padahal jika data eksplorasi Indonesia bagus, maka akan ada potensi peningkatan investasi dari perusahaan-perusahaan migas asing. Untuk itu pemerintah pun akan meningkatkan data eksplorasi migas, salah satu caranya dengan membuat Focus Group Discussion (FGD).
Pemerintah dan berbagai kepentingan seperti anggota DPR, akademisi, dan para pelaku industri migas di Indonesia pun tengah melakukan FGD Konsorsium Riset Migas Kelautan yang diselenggarakan pada Rabu (7/9) di Universitas Indonesia Depok. FGD ini diharapkan bisa mendorong penambahan data eksplorasi Indonesia
"Saya kira FGD mengenai research energi ini merupakan satu ide yang baik sekali karena kita selama ini kurang melakukan ekplorasi. Data base kita kurang. Kementerian Koordinator Kemaritiman akan membantu supaya kita punya data eksplorasi yang lebih bagus,"kata Luhut pada Rabu (7/9).
Selain itu, pemerintah juga akan mulai mengaktifkan kapal-kapal milik Kementerian ESDM, BPPT, hingga TNI untuk membantu meningkatkan data eksplorasi di Indonesia. Untuk itu, Luhut pun akan meminta adanya anggaran TNI untuk melakukan eskplorasi migas dalam APBN tahun depan.
"Ya akan kami anggarkan tahun depan. Di APBN kami buat. Namun besarannya saya tidak tahu, teknis saya tidak tahu,"jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News