kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Estika Tata Tiara (BEEF) Targetkan Laba Bersih Naik 100% Tahun Ini


Jumat, 19 April 2024 / 19:24 WIB
Estika Tata Tiara (BEEF) Targetkan Laba Bersih Naik 100% Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) tahun ini menargetkan adanya peningkatan laba bersih di tahun 2024


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) tahun ini menargetkan adanya peningkatan laba bersih di tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023. 

“Seperti tahun buku 2023, di mana kenaikan Laba Bersih Perseroan meningkat. Perseroan menargetkan kenaikan laba bersih di tahun 2024 di atas 100%,” ungkap Sekretaris Perusahaan BEEF Ratna Sari kepada Kontan, Jumat (19/04). 

Memang, jika melansir laporan keuangan selama tahun 2023 BEEF hingga 31 Desember 2023 berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 57,1 miliar padahal tahun sebelumnya harus merugi Rp 93,6 miliar. 

Baca Juga: Impor Daging Sapi Bermasalah, Ini Strategi Estika Tata Tiara (BEEF) Amankan Stok

Kenaikan laba ini mempengaruhi laba per saham dasar perseroan menjadi Rp8,12 dari periode sama sebelumnya yang minus Rp49,72. 

Laba ini diperoleh dari penjualan senilai Rp 611,77 miliar, dibanding penjualan sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 39,11 miliar. Dengan pendapatan usaha Rp 38,78 miliar, naik 146% dari minus Rp83,40 miliar sepanjang 2022.

Sayangnya saat ditanya mengenai anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex), BEEF mengatakan capex mereka tahun ini belum dapat ditentukan.

 

“Perseroan masih sangat dinamis. Seperti contoh impor sapi ke Australia, untuk capex berapa besar belum dapat ditentukan. Hal tersebut disebabkan dengan kurs mata uang asing yang belum stabil. Juga impor daging beku, capex berapa besarannya masih tergantung dengan kurs mata uang asing yang berlaku di masing masing negara,” tutup Ratna. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×