Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Eterindo Wahanatama Tbk merevisi target produksi dan penjualan biodiesel tahun ini. Emiten berkode saham ETWA ini, mengendurkan target produksi dan penjualan biodiesel tahun ini sebanyak 70.000 ton atau turun 30% dibandingkan target awal yang mencapai 100.000 ton.
Bambang Suyitno Investor Relations Eterindo mengatakan, faktor yang mempengaruhi penurunan target tersebut adalah persoalan harga jual. Menurut manajemen perusahaan, harga biodiesel yang mengacu pada Mean of Plats Singapore (MOPS) kurang menguntungkan bagi produsen.
Harga rata-rata MOPS selama delapan bulan pertama pada tahun ini tercatat US$ 880 per meterik ton (MT). Selain itu, meningkatnya harga bahan baku yakni stearin dibandingkan tahun lalu turut menjepit produsen biodiesel.
Hingga bulan Agustus lalu, harga rata-rata stearin sejak awal tahun berada dikisaran US$ 814 per MT. Bahkan sempat melonjak hingga US$ 877 per MT pada bulan Maret. Harga rata-rata tersebut meningkat sekitar 3,3% dari rata-rata tahun 2013 yang berada dikisaran US$ 788 per MT.
Bambang bilang, dengan perbandingan harga MOPS selama delapan bulan tersebut dibandingkan dengan harga rata-rata stearin sangat membebani industri biodiesel nasional. "Itu diluar harga bahan penolong yaitu methanol dan biaya produksi," kata Bambang, dalam surat elektronik yang dikirim ke KONTAN akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News