kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eyos bidik pasar digitalisasi ritel Indonesia melalui kemitraan startegis produk


Rabu, 06 Oktober 2021 / 14:06 WIB
Eyos bidik pasar digitalisasi ritel Indonesia melalui kemitraan startegis produk
ILUSTRASI. eyos adalah platform berbasis big data pertama di dunia yang dirancang bagi peritel lokal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eyos, perusahaan teknologi ritel global mengumumkan rencananya untuk memperluas bisnisnya di pasar Indonesia dengan komitmen investasi lebih besar, inovasi fitur produk, merekrut tenaga kerja, dan menjalin kemitraan strategis dengan merek nasional dan peritel lokal. Eyos berambisi untuk mengembangkan bisnisnya dua kali lipat pada tahun 2022.

Eyos adalah platform berbasis big data pertama di dunia yang dirancang bagi peritel lokal, merek nasional, dan merek global untuk mendigitalisasi operasional mereka.

Di pasar Indonesia, perusahaan akan fokus untuk membangun kesadaran merek dan mengembangkan bisnis dengan dua lini bisnis solusi yakni eyos connect dan eyos syntify. Eyos juga bersiap untuk meluncurkan eyos retail pada tahun 2022.

Baca Juga: 5 Tren dan peluang bisnis 2021, ada apa saja?

Sebagai negara kepulauan, sebagian besar industri ritel Indonesia terfragmentasi dan fragmentasi ini diprediksi meningkat selama beberapa tahun ke depan, sehingga menyulitkan peritel/toko untuk tumbuh.

Selain itu, pandemi telah menekan bisnis peritel yang berakibat pada penurunan jumlah pengunjung dan volume transaksi yang signifikan.

Hal ini mendorong banyak peritel, terutama pedagang kecil di daerah pedesaan untuk beralih ke platform digital yang bisa membantu mereka memperluas jaringan pelanggan dan mengelola stok mereka secara efisien selama pandemi.

Pertumbuhan penetrasi internet dan pesatnya digitalisasi UMKM, termasuk warung, pemerintah memperkirakan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 124 miliar pada tahun 2025 dengan 30 juta UMKM memasuki ekosistem digital pada tahun 2024.

Eyos menilai, transformasi digitalisasi UMKM dan warung ini menjadi potensi pertumbuhan tinggi bagi bisnis eyos masa depan.  

Berbekal pengalaman panjang, eyos telah membantu merek barang kemasan atau consumer packaged goods (CPG) dan peritel lokal dengan cara menyajikan solusi dan insights berbasis data transaksi pembelian.

Misal, adanya pengetatan mobilitas yang memaksa warga beraktivitas di rumah untuk menekan penyebaran COVID-19, terjadi peningkatan permintaan bahan makanan pokok seperti mi instan, minyak goreng dan susu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×