Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertamina NRE konsen untuk membangun bisnis berbasis energi baru terbarukan Bersama mitra. Perusahaan memberikan solusi bagi empat kilang Pertamina yang bakal memanfaatkan listrik dari flare gas yang dihasilkan.
Mengutip pemberitaan Lemigas, bahwa pemerintah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satu upaya mengurangi emisi yaitu pemanfaatan gas suar bakar atau flare gas yang volumenya saat ini sekitar 115 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Seperti diketahui, opsi pemanfaatan flare gas antara lain untuk pembangkit listrik, pemanfaatan gas melalui pipa, compressed natural gas (CNG), Liquified Petroleum Gas (LPG), mikro Liquified Natural Gas (LNG), gas to liquid (GTL) dan methanol, dan Dimetyl Eter (DME).
Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) Fadli Rahman mengatakan, strategic partnership yang dilakukan oleh Pertamina NRE dengan PT Kilang Pertamina Internasional kan menghasilkan flare gas to power. "Proyek flare gas to power dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di kilang Pertamina," imbuh dia, kemarin.
Fadli menjelaskan, proyek flare gas to power di kialng ini memberikan solusi untuk mengurangi emisi yang dibuang dengan menangkap emisi yang dibuang itu untuk dijadikan listrik yang bisa dimanfaatkan untuk internal perusahaan.
Dengan adanya pasokan listrik dari proyek flare gas to power ini, kilang Pertamina kemudian bisa menjaga sisi lingkungan dan sekaligus menekan biaya dalam penggunaan listrik yang awalnya menggunakan solar atau gas.
Fadli menjelaskan, proyek flare gas to power ini akan mulai beroperasi di Kilang Balongan dengan kapasitas 10 Megawatt sampai 20 Megawatt. Adapun investasinya mencapai US$ 60 juta sampai US$ 100 juta. "Tiga tahun kedepan, akan banyak proyek Pertamina NRE yang akan jadi," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News