Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ferron Par Pharmaceuticals berkomitmen untuk mendukung percapaian mendukung kemandirian farmasi dengan memproduksi obat kanker untuk memenuhi kebutuhan JKN.
Komisaris PT Ferron Par Pharmaceuticals Raymond Tjandrawinata menyampaikan, salah satu fokus Ferron yang juga merupakan bagian dari Dexa Group tersebut adalah melakukan riset dan pengembangan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI).
"Obat Modern Asli Indonesia adalah bukti dari kekayaan alam Indonesia yang bertransformasi menjadi solusi kesehatan yang ilmiah dan terpercaya. Kami percaya bahwa dengan penelitian yang berkelanjutan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, OMAI dapat menjadi produk yang membawa manfaat luas,” tutur Raymond dalar keterangan resminya, Kamis (7/11).
Selain itu, perusahaan ini memenuhi standar Cara Pembuatan Obat dan Obat Tradisional yang Baik (CPOB dan CPOTB) pada fasilitas produksinya. Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan, khasiat, mutu, keterjangkauan, dan kepatuhan terhadap ketentuan halal.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Siap Genjot Vaksin Produksi Lokal
Direktur PT Ferron Par Pharmaceuticals, Benny Sutisna Suwarno mengatakan, fasilitas produksi Ferron memiliki sertifikasi Nasional seperti dari Badan POM dan juga sertifikasi internasional.
“Sejak 2008, kami mendapat sertifikasi dari Inggris yakni dari UK-MHRA. Sejak saat itu kita aktif mengekspor produk ke Inggris dan kita pertahankan hingga saat ini, bahkan meluas hingga ke Polandia dan Belanda. Kami juga mendapat audit dari Portugal dan mendapat sertifikasi dari Australia, Jerman,” kata dia dalaï keterangannya, Kamis (7/11).
Wakil Ketua Komisi IX, Putih Sari, melakukan kunjungan kerja pabrik ke PT Ferron Par Pharmaceuticals di Cikarang pada 7 November 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau fasilitas produksi fitofarmaka serta proses manufaktur farmasi dan obat tradisional yang aman dan berkualitas.
Putih Sari menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung industri farmasi, terutama dalam pengembangan riset yang memanfaatkan kekayaan bahan baku alam Indonesia.
Ia mendorong pelaku industri obat seperti PT Ferron Par Pharmaceuticals untuk bisa terus mengembangkan Research and Development dalam pemanfaatan bahan baku dari alam untuk produk obat tradisional dan suplemen kesehatan
"Komisi IX mendorong agar percepatan terhadap ketahanan industri obat, termasuk obat tradisional dan suplemen kesehatan bisa dilaksanakan secara baik. Hal ini sesuai dengan amanat UU Kesehatan dan Instruksi Presiden tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, termasuk ketahanan bahan baku obat tradisional dan suplemen kesehatan," kata dia.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Bakal Dorong Produksi Vaksin Lokal 5 Tahun Mendatang
Putih Sari juga mendukung agar obat berbahan alam yang telah tersertifkasi fitofarma bisa masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya, Komisi IX akan memastikan penggunaan fitofarmaka sampai ke hilir.
“Komisi IX akan memastikan kebijakan terkait penggunaan produk-produk fitofarmaka masuk ke dalam program JKN, sehingga kemandirian produk obat, suplemen, dan obat tradisional bisa optimal mulai dari hulu sampai ke hilirnya.” pungkas
Selanjutnya: Australia Melarang Anak di Bawah 16 Tahun Mengakses Media Sosial, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News