Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) menyatakan hingga akhir Juni telah menyerap 66% dari anggaran belanja modalnya tahun 2024. Sepanjang tahun ini perseroan menganggarkan capex sebesar Rp 325 miliar
Corporate Secretary IMPC, Lenggana Linggawati menyampaikan alokasi capex banyak dialirkan untuk keperluan pembangunan, pengadaan mesin dan kendaraan, peralatan kantor dan perlengkapan pabrik.
"Sampai dengan 30 Juni 2024 serapan capex sudah sebesar 66% dari total anggaran capex tahun 2024," ungkapnya kepada Kontan, belum lama ini.
Ia merinci, porsi capex paling besar digunakan untuk bangunan yaitu sekitar 62%. Kemudian sisanya 26% digunakan untuk pengadaan mesin sebesar 26% dan sisanya 12% digunakan untuk keperluan kendaraan, peralatan kantor dan pabrik.
Baca Juga: Impack Pratama (IMPC) Bags a Profit of IDR 267 Billion in the First Semester of 2024
Di semester II 2024, IMPC optimistis kinerja Perusahaan akan lebih baik dibandingkan dengan semester I 2024. Hal ini didorong kondisi yang telah memasuki musim penghujan.
"Pada umumnya kondisi di semester II akan lebih baik dibandingkan di semester I karena mulai memasuki musim penghujan. Ini berkaitan dengan main driver revenues kami yang mayoritas masih berasal dari penjualan atap," jelasnya.
Emiten manufaktur bahan bangunan ini menargetkan pendapatan tahun 2024 adalah sebesar Rp3,15 triliun dan laba bersih di angka Rp550 miliar. Target ini diakui masih konservatif sebab perusahaan melihat adanya ketidakstabilan politik global dan suku bunga yang harus diantisipasi.
Selain itu, IMPC juga akan terus melanjutkan pembangunan Distribution Center baru seluas 36.000 meter persegi pada lahan seluas 60.000 meter persegi di Jawa Barat. Distribution Center yang berlokasi di Kawasan Delta SIlicon 8 Cikarang ini, ditargetkan dapat beroperasi di kuartal IV 2024.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) Kucurkan Pinjaman ke Entitas Usaha di Vietnam
"Harapannya, ini dapat menunjang peningkatan penjualan dalam 5 tahun mendatang," tambahnya.
Sementara itu, pada semester I 2024 ini, IMPC mengantongi pendapatan Rp1,43 triliun dan laba bersih Rp 267 miliar. Sementara khusus untuk kuartal II 2024 saja, IMPC mencatat pertumbuhan pendapatan Rp690 miliar atau sekitar 6,8%. Sementara laba bersih di kuartal II 2024 tumbuh 28,6% di angka Rp118 miliar.
Menyambut Semester II, perusahaan melihat tantangan terbesar yang dihadapi adalah penurunan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan daya beli konsumen.
“Daya beli konsumen adalah faktor yang tidak dapat kami kendalikan. Namun Impack senantiasa melakukan diversifikasi produk melalui produk inovatif dengan harga yang terjangkau,” tandas Direktur Utama IMPC, Haryanto Tjiptodihardjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News