Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) bakal fokus di segmen bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas). Untuk itu, ARTI getol mencari klien dan kontrak baru di tahun ini.
Direktur ARTI Gemilang Zaharin mengungkapkan, pihaknya mengincar sejumlah kontrak dari klien yang bakal menggelar tender maupun penunjukan langsung. Paling tidak, ada enam perusahaan yang dibidik supaya bisa menggunakan jasa ARTI. "Kita masih ikuti proses tender keenam perusahaan tersebut," kata Gemilang seusai Public Expose yang digelar secara virtual, Rabu (26/8).
Salah satu klien potensial adalah Energi Mega Persada (EMP). Gemilang bahkan menargetkan sudah bisa memulai pekerjaan untuk EMP pada bulan depan. Selain EMP, sambungnya, klien potensial ARTI lainnya ialah PHE Wailawi dan Kangean Ltd.
Sayangnya, Gemilang tidak membeberkan besaran belanja modal alias capital expenditure (capex) yang dianggarkan ARTI untuk menunjang bisnisnya. Yang jelas, dia mengatakan bahwa di akhir 2020 ini ARTI berencana untuk menambah dua unit rig untuk pengerjaan workover.
Baca Juga: Ini langkah Ratu Prabu Energi (ARTI) yang berupaya lepas dari suspensi dan delisting
Gemilang bilang, pengadaan dua unit rig workover dibutuhkan untuk menambah empat unit rig yang dimiliki ARTI saat ini. Dengan begitu, pendapatan bisnis ARTI diharapkan bisa terdongkrak naik mulai tahun depan. "2 unit rig ini untuk workover, pembersihan sumur-sumur minyak, rig sejenis ini kami sudah punya empat unit. Kami harapkan akan dapat menambah revenue mulai tahun 2021," terang Gemilang.
Asal tahu saja, ARTI beroperasi melalui anak usahanya, yakni PT Lekom Maras yang saat ini bergerak di bidang jasa migas yang terkait Tubular Services Division (TSD), Hydraulic Work Over (HWO), serta Construction Engineering Divisioan (CED) dan Non Destructive Testing (NDT). Selain di jasa migas, PT Lekom Maras juga bergerak di bidang properti.
Namun, dengan mempertimbangkan pasar properti yang cenderung stagnan apalagi ditekan pandemi covid-19, PT Lekom Maras bakal fokus di jasa migas. Sedangkan divisi properti bakal difokuskan PT Ratu Prabu Tiga. "Sehingga nantinya bisa fokus ke lini bisnis jasa migas. Kami akan lakukan spin off terhadap divisi properti pada akhir tahun ini," sebut Gemilang.
Asal tahu saja, kinerja keuangan ARTI anjlok tajam pada tahun 2019 lalu. ARTI berbalik menderita rugi Rp 987,10 miliar dibanding tahun 2018 yang mampu meraih laba bersih sebesar Rp 32,80 miliar.
Anjloknya kinerja keuangan tersebut tak lepas dari penurunan pendapatan menjadi Rp 172,42 miliar atau merosot 43,53% dibandingkan tahun 2018. Faktor lainnya ialah karena adanya selisih kurs dan impairment pada beberapa pos keuangan ARTI. Pada tahun lalu, lini bisnis jasa migas menyumbang 63,22% dari pendapatan ARTI. Sedangkan 36,78% lainnya berasal dari lini bisnis properti.
Baca Juga: Lima saham ini berpotensi delisting pada tahun 2022
Adapun hingga Kuartal I-2020, ARTI tercatat masih meraih laba bersih sebesar Rp 5,87 miliar. Namun, Gemilang tak yakin raihan laba ini bisa bertahan hingga akhir tahun. Sebab, pandemi covid-19 menganjal pengerjaan jasa yang dilakukan ARTI.
Menurutnya, tak menutup kemungkinan ARTI masih menderita rugi bersih di tahun ini, meski jumlahnya lebih tipis dibandingkan tahun lalu. Tapi, ARTI akan kembali menghitung proyeksi kinerja 2020 setelah laporan keuangan Semester I selesai diaudit. "Nanti kita lihat laporan keuangan Juni 2020, mungkin minggu depan kita sudah bisa dapat (hasil) auditnya. Karena dasar kita corporate action kan dari situ," pungkas Gemilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
