kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fonterra tergiur pasar yoghurt & keju


Rabu, 25 Januari 2017 / 10:50 WIB
Fonterra tergiur pasar yoghurt & keju


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Fonterra Cooperative Group Limited melihat potensi besar pasar yoghurtdan keju di Indonesia. Oleh karena itu, PT Fonterra Brands Indonesia, anak usaha Grup Fonterra, akan menjajakan kedua produk tersebut di pasar ritel Indonesia.

Menurut catatan internal Fonterra Brands, konsumsi yoghurt di Indonesiatahun 2016 meningkat sekitar 32% dibandingkan dengan tahun 2015. Dari total konsumsi tahun lalu, sekitar 9% merupakan pembeli baru.

Sementara konsumsi keju di Indonesia tahun 2016 naik sekitar 8,1%. Fonterra Brands berniat merilis produk keju dalam bentuk slice, oles maupun dalam bentuk makanan ringan (snack).

Varian produk yoghurtyang akan dipasarkan di Indonesia juga bakal bervariasi. "Sedangkan yoghurtdipertimbangkan dari beberapa inovasi, seperti jenis minuman, thick, ataupun yang mayoritas prebiotik," ungkap Tria Septariana, Head of Consumer Insight dan Marketing Research PT Fonterra Brands Indonesia di Jakarta, Selasa (23/1).

Yoghurtdan keju memang termasuk lini produk andalan yang dijajakan oleh Fonterra Cooperative. Namun pemasaran ke segmen ritel kedua produk tersebut belum merambah Indonesia.

Selama ini perusahaan tersebut memasarkan yoghurt dan keju di negara lain. Namun, Indonesia bakal menjadi negara jangkauan Fonterra Cooperative pertama, yang menjajakan yoghurt dan keju dengan membidik pasar ritel.

Untuk mendukung rencana bisnis baru, Fonterra Brands berencana membangun pabrik dan fasilitas penyimpanan baru. Hanya saja, manajemen perusahaan tersebut enggan membeberkan nilai investasi yang disiapkan.

Sebagai gambaran, sebelumnya Fonterra Brands telah mengucurkan investasi sebesar US$ 35 juta untuk membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut mengolah dan mengemas bahan dasar susu yang dikirim dari Selandia Baru.

Proses pengolahan pabrik Cikarang menggunakan sistem dry blending atau pencampuran kering dengan dua lini mesin. Kapasitas produksinya hingga 100 metrik ton susu per hari. Produk jadi dari pabrik Cikarang berupa Anmum, Anlene dan Anchor Boneeto.

Varian produk baru

Selain membangun pabrik, Fonterra Brands menyediakan anggaran untuk mendukung penelitian. Secara global, korporasi ini berinvestasi sekitar Rp 735 miliar per tahun untuk meneliti susu.

Tahun ini, hasil penelitian susu Fonterra Brands mewujud dalam varian susu baru. Perusahaan itu berencana meluncurkan Anlene Move Max, produk nutrisi untuk sendi dan otot. "Rencananya akan diluncurkan pada Maret atau April tahun ini," ujar Tria.

Selanjutnya, pertengahan tahun nanti Fonterra Brands akan memperkenalkan Anmum Nuelipid. Lantas pada November 2017 mereka menjadwalkan peluncuran varian baru Boneeto.

Selain menjual susu kemasan, Fonterra Brands juga memasok susu bahan baku untuk industri makanan dan minuman di Indonesia. Tahun lalu, perusahaan ini menyuplai 88.000 metrik ton susu. Beberapa di antaranya seperti 24.000 ton susu bubuk, 23.000 ton susu bubuk skim dan 13.000 ton keju.

Fonterra Brands juga menyuplai bahan baku susu kepada sekitar 6.000 industri makanan dan minuman. "Termasuk hotel, industri dapur dan restoran cepat saji menggunakan produk turunan kami seperti mentega, keju dan krim melalui merek Anchor Food Professionals," kata Achyut Kasireddy, Presiden Direktur PT Fonterra Brands Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×