kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.631   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.089   -28,35   -0,35%
  • KOMPAS100 1.125   -3,67   -0,33%
  • LQ45 823   -1,05   -0,13%
  • ISSI 283   -0,59   -0,21%
  • IDX30 434   0,19   0,04%
  • IDXHIDIV20 499   -1,90   -0,38%
  • IDX80 127   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,72   0,52%
  • IDXQ30 139   0,02   0,01%

Forum Manajemen Risiko Pertamina 2025: Pertamina NRE Ubah Risiko Jadi Peluang


Selasa, 28 Oktober 2025 / 09:32 WIB
Forum Manajemen Risiko Pertamina 2025: Pertamina NRE Ubah Risiko Jadi Peluang
ILUSTRASI. Solar panel Pertamina NRE.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertamina New and Renewable Energi (Pertamina NRE) menegaskan komitmennya terhadap penerapan manajemen risiko, tata kelola yang adaptif, serta kolaborasi lintas sektor.

Dengan semangat Turning Green into Gold, perusahaan bertekad mengakselerasi pengubahan potensi energi hijau menjadi peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Manajemen Risiko Pertamina NRE, Iin Febrian mengatakan keberhasilan transisi energi tak hanya bertumpu pada teknologi dan kebijakan, tetapi juga pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang berintegritas dan adaptif.

“Sebagus apapun sistem dan infrastruktur yang kita bangun, semuanya kembali pada people. Karena itu, membangun risk culture menjadi kunci agar setiap individu memahami perannya dalam menjaga keberlanjutan bisnis,” ujar Iin dalam keterangannya, Senin (27/10). 

Di Pertamina NRE, risiko bukan penghalang, melainkan bahan bakar pertumbuhan. Semangat inilah yang merangkum esensi Risk Management Forum 2025: “Turning Green into Gold”, ajang kolaborasi untuk memperkuat budaya manajemen risiko dan menyinergikan langkah lintas fungsi demi percepatan transisi energi bersih.

Iin menyampaikan bahwa forum ini mencerminkan konsistensi perusahaan dalam menumbuhkan risk culture di seluruh lini. Tema Turning Green into Gold menjadi cara pandang PNRE untuk mengubah tantangan pengembangan energi hijau menjadi peluang bernilai ekonomi. 

Tahun ini menandai penyelenggaraan ke-10 Risk Management Forum di lingkup PT Pertamina (Persero) dan edisi ke-3 oleh Pertamina NRE.

“Risiko ada, tetapi itu bukan hambatan untuk tumbuh; yang penting adalah mitigasinya sebaik mungkin,” ujar Ahmad Siddik Badrudin, Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero). 

Risk Management Forum 2025 yang dibuka oleh Dedi Latip selaku Deputi Bidang Perencanaan BKPM turut juga dihadiri I Gusti Made Aditya San Adinatha selaku VP Manajemen Rantai Pasok Transmisi dan Distribusi PT PLN (Persero), serta Harris selaku Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Forum ini sekaligus wujud komitmen bersama antara pemerintah dan BUMN dalam mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.

Sejalan dengan penekanan pada manusia dan budaya, Ahmad Siddik menyoroti fungsi manajemen risiko sebagai pagar strategi.

“Setiap inisiatif bisnis harus bergerak dalam koridor risk appetite perusahaan, mengantisipasi potensi risiko, dan menyiapkan risk treatment yang tepat agar risiko terkelola dan nilai bisnis bertumbuh,” kata dia.  

Pada kesempatan tersebut, Dedi Latif mengatakan BKPM sedang mensikronkan regulasi untuk mempercepat transisi menuju Net Zero Emission. RUU Energi Terbarukan, kata dia, hampir rampung dan didorong segera disahkan agar pembangunan energi bersih melaju masif. “Indonesia punya potensi hidrogen, panas bumi, dan surya yang besar. Tugas kita memastikan potensi itu diimplementasikan, bukan sekadar dibicarakan,” ujar Dedi Latip.

Dengan regulasi yang semakin jelas dan manajemen risiko yang kian matang, potensi energi hidrogen, panas bumi, dan surya di Indonesia berpeluang lebih cepat diwujudkan menjadi manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian. 

Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka yang membahas berbagai hal, mulai dari regulasi, inovasi teknologi, hingga model komersialisasi, dengan tujuan agar setiap ide dapat segera bertransformasi menjadi eksekusi.

Selanjutnya: Masuk LQ45, Harga Saham BUMI, EMTK Hingga NCKL Melesat

Menarik Dibaca: Tanpa Repot, Bugar Lewat Senam Ringan Banyak Manfaatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×