Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Nasib ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia masih menggantung. Pasalnya sampai saat ini, Freeport sendiri belum menyetujui syarat yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yakni terkait dengan dana US$ 530 juta untuk menyatakan kesungguhan akan membangun smelter, sebagai salah satu syarat untuk kembali ekspor.
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, permintaan keringanan dana kesungguhan ini merupakan surat balasan dari Freeport. “Mereka kirim balasan surat permohonan keringanan, dan itu proses normal dalam negosiasi,” terangnya saat konferensi pers, di Balai Kartini, Selasa (2/2).
Sebelumnya, untuk mendapatkan izin ekspor, kegiatan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur sudah harus mencapai 30%. Karena belum mencapai itu, pemerintah meminta syarat dana kesungguhan agar Freeport memang sungguh-sungguh akan membangun smelter.
Namun Menteri Sudirman mengklaim, tugas negara adalah memfasilitasi agar ekonomi membaik. Makanya, pihaknya tidak akan secara pihak menyetop kegiatan penambangan Freeport.
“Kita tidak mau memutus bisnis apapun juga, karena sering saya ungkapkan, karena yang berkepentingan bukan hanya pemegang saham, masyarakat, pekerja juga. Dengan habisnya izin eskpor konsentrat Freeport bukan berarti pemerintah lantas menyetop,” tandasnya.
Sementara Dirketur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menambahkan, walaupun Freeport belum bisa melakukan ekspor konsentrat, tidak ada dampak pada penurunan produksi.
“Tidak ada laporan bahwa ada penurunan (produksi),” tandasnya kepada KONTAN, Selasa (2/2).
Jurubicara Freeport Indonesia, Riza Pratama juga mengatakan belum ada dampak pada produksi. Sejauh ini juga syarat dari pemerintah masih dilakukan perundingan.
“So far, produksi kita masih normal dan tidak ada dampak. Kami masih terus berunding (syarat dari pemerintah),” tandasnya kepada KONTAN tanpa ingin memberi tahu, apa keringan yang diminta oleh pihaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News