Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Gadjian, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis awan atawa cloud,meluncurkan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para pemilik usaha dan praktisi SDM mengelola karyawan milenial. Nama aplikasinya, Gadjianku.
Aplikasi yang diluncurkan beberapa hari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan program pembangunannya yang bertajuk “SDM Unggul, Indonesia Maju” dalam pidato kenegaraan HUT ke-74 RI ini merupakan penyempurnaan dari dasbor karyawan Gadjian yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui browser.
Baca Juga: LPEM FEB UI menilai BI perlu menahan suku bunga kebijakan di 5,75%
Pengguna GadjianKu dapat merasakan kemudahan mengunduh slip gaji, melakukan pengajuan dan persetujuan cuti, memantau catatan kehadiran dan memperbaharui data pribadi melalui mobile app yang ramah guna ini.
Dirancang untuk karyawan milenial masa kini, GadjianKu juga dilengkapi dengan fitur ala media sosial yang memungkinkan karyawan mengirim emoji dan ucapan kepada rekan sekerja pada hari ulang tahun mereka atau ketika mereka cuti sakit.
Hal-hal inilah yang membedakan GadjianKu dari aplikasi pengelolaan SDM lain, yang biasanya hanya berfokus pada fungsi administrasi SDM.
Co-founder dan CEO Gadjian Afia Fitriati menjelaskan, tampilan dan fitur di GadjianKu disesuaikan dengan gaya hidup tenaga kerja millennial yang populasinya semakin bertumbuh di Indonesia.
Baca Juga: Telefast Indonesia, anak usaha MCAS siap melantai di BEI Septemeber 2019
Pada tahun 2019, berdasarkan data dari Biro Statistik Indonesia (BPS), 1 dari 5 orang penduduk Indonesia yang total berjumlah 265 juta merupakan kelompok usia milenial (20 tahun-34 tahun). Ketika generasi melek digital ini memasuki dunia kerja, maka mau tak mau perusahaan pemberi kerja pun harus menyesuaikan cara mereka dalam menjalankan bisnisnya.
Menurutnya, tenaga kerja milenial di Indonesia sudah terbiasa menjalankan kegiatan mereka sehari-hari secara digital, mulai dari memesan transportasi hingga memesan makanan.
Jadi rasanya janggal jika mereka masih harus menggunakan sistem administrasi personalia yang masih analog dan kurang fleksibel di tempat kerja. “Jika kita mengubah hal tersebut, pastinya perubahan ini akan meningkatkan moral karyawan berpengaruh pada produktivitas bisnis secara keseluruhan,” ujar Afia dalam keterangan resmi, Rabu (21/8).
Dia menambahkan, misi Gadjian adalah membantu usaha berkembang di Indonesia supaya dapat mengelola sumber daya insani yang mereka miliki dengan lebih baik. GadjianKu melengkapi serangkaian solusi HR yang sudah kami miliki, yaitu aplikasi Gadjian yang berbasis web dan aplikasi mobile Hadirr, untuk mengurangi waktu, biaya, dan tingkat stres yang biasanya dialami saat mengelola operasional pengelolaan sumber daya insani di Indonesia.
“Sejak menggunakan Gadjian, Tim HR sangat terbantu untuk pencatatan absensi karyawan. Fitur-fitur Gadjian memungkinkan karyawan untuk melakukan administrasi secara self-service,, tidak perlu lagi datang ke meja HR. Di manapun, mereka bisa melakukan pengajuan izin, pengajuan cuti, dan para pimpinan tim pun dapat melakukan persetujuan terhadap pengajuan karyawan di mana saja,” jelas Karina Putri Utami, Head of HR Development and Operations di perusahaan penyedia platform percetakan online Printerous yang juga klien Gadjian.
Peraturan penggajian dan pajak yang rumit menjadi ‘momok’ dan penghambat pertumbuhan bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Menyadari masalah ini, Afia dan timnya membangun Gadjian sebagai platform penggajian yang handal namun dengan harga terjangkau, sehingga memungkinkan perusahaan berkembang dari berbagai industri lebih efektif dalam mengelola penggajian karyawan dan administrasi HRD.
Hingga saat ini, aplikasi Gadjian (diluncurkan tahun 2016) dan aplikasi komplementernya, Hadirr (diuncurkan tahun 2017), telah melayani lebih dari 2000 perusahaan berbayar dan mendapatkan investasi dari Golden Gate Ventures, Maloekoe Ventures dan beberapa investor lain. Beberapa merek terkemuka yang dilayani oleh perusahaan rintisan ini antara lain adalah jaringan ritel merek Hush Puppies dan platform e-commerce otomotif Carro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News