kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada investor baru, Chandra Asri (TPIA) siapkan US$ 1,7 miliar untuk bangun pabrik


Jumat, 30 Juli 2021 / 07:45 WIB
Ada investor baru, Chandra Asri (TPIA) siapkan US$ 1,7 miliar untuk bangun pabrik
ILUSTRASI. Pekerja melakukan monitoring pembangunan pabrik Polyethylene (PE) milik Chandra Asri. TRIBUNNEWS/HO


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk bersiap melakukan investasi besar-besaran. Emiten berkode TPIA ini akan melakukan investasi hingga US$ 1,7 miliar untuk pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua CAP.

TPIA telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil) sebagai investor strategis usai melalui proses seleksi ketat. TPIA dan Thaioil menandatangani sejumlah perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di TPIA melalui penawaran umum terbatas atau right issue yang akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi di TPIA akan dilakukan melalui anak usaha yang ditunjuk oleh Thaioil yang akan bertindak sebagai standby buyer untuk menjamin keberhasilan transaksi right issue tersebut.

Pemegang saham utama Chandra Asri Petrochemical, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan SCG Chemicals Co., Ltd. Mendukung penuh aksi korporasi untuk menyuntikkan ekuitas kepada TPIA.

Hasil transaksi bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua TPIA yang berskala global oleh anak usahanya, PT Chandra Asri Perkasa (CAP2). Kompleks ini terdiri dari unit cracker, polymerized olefins, serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi TPIA untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.

Baca Juga: Bakal ramai IPO dan rights issue jumbo, perhatikan peringatan berikut

Thaioil akan memegang 15% kepemilikan saham TPIA setelah right issue, sedangkan SCG akan mempertahankan kepemilikan saham TPIA sebesar 30,57%. Adapun investasi Thaioil dan SCG di TPIA melalui rights issue diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar.

Transaksi ini masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Hal ini akan menjadi salah satu transaksi right issue terbesar yang pernah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bergantung atas keberhasilan Final Investment Decision (FID) untuk CAP2 yang ditargetkan pada tahun 2022, Thaioil dan SCG selanjutnya dapat berinvestasi secara kolektif hingga US$ 0,4 miliar. Metode investasi selanjutnya ditentukan oleh para pihak pada tahap berikutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham TPIA serta otoritas pemerintah Indonesia.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer TPIA Erwin Ciputra mengatakan, ini merupakan momen yang luar biasa bagi Chandra Asri. Hasil dari rights issue akan secara siginifikan meningkatkan rencana TPIA untuk mengembangkan kompleks petrokimia kedua seiring dengan langkah perusahaan untuk mempercepat pengambilan FID pada tahun 2022.

“Ini adalah bagian dari strategi inti kami untuk memberikan pertumbuhan transformasional dalam melayani kebutuhan Indonesia,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (30/7).

Sementara itu, Agus Salim Pangestu, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer BRPT mengatakan, pada dasarnya Barito Pacific percaya pada pertumbuhan melalui kemitraan. Pihaknya senang memiliki Thaioil sebagai investor fundamental lainnya di TPIA setelah melalui seleksi investor strategis yang kuat dan proses yang komprehensif.

Barito Pacific berharap dapat bekerja sama untuk mewujudkan CAP2 dan menciptakan Impact Beyond Returns yang membangun nilai berkelanjutan bagi orang-orang, bisnis, dan masyarakat di dalam dan luar Indonesia.

“Kerja sama ini menciptakan peluang dan lingkungan yang luar biasa untuk mewujudkan visi ini. Kami menanti fase selanjutnya untuk perjalanan bersama ini,” ucap dia.

Presiden dan Chief Executive Officer Thaioile Wirat Uanarumit mengungkapkan, investasi ini adalah langkah penting dan strategis bagi Thaioil untuk memperluas rantai nilai perusahaan ke dalam bisnis petrokimia.

Dalam hal ini, Thaioil memasok nafta untuk TPIA dari Clean Fuel Project (CFP) senilai US$ 4,8 miliar yang dijadwalkan akan rampung pada tahun 2023. Hal ini akan meningkatkan keamanan bahan baku untuk TPIA dalam prosesnya.

Manajemen SCG juga sepenuhnya mendukung TPIA dan dengan senang hati melakukan investasi bersama dalam pengembangan dan konstruksi CAP2.

“Kemitraan SCG selama satu dekade dan kolaborasi yang sukses dengan Chandra Asri Petrochemical menunjukkan komitmen kami terhadap pertumbuhan Indonesia,” ungkap Tanawong Areeratchakul, Presiden SCG Chemicals.

Selanjutnya: Ramai pencarian dana untuk ekspansi, cermati analisis berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×