kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Gaikindo Pasang Target Penjualan Mobil Nasional Sebanyak 900.000 Unit pada 2025


Rabu, 15 Januari 2025 / 07:15 WIB
Gaikindo Pasang Target Penjualan Mobil Nasional Sebanyak 900.000 Unit pada 2025
ILUSTRASI. Gaikindo targetkan penjualan mobil nasional sebesar 900.000 unit untuk tahun 2025


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil nasional dapat mencapai 900.000 unit pada 2025. 

Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan mobil nasional pada tahun lalu yakni 865.723 unit untuk kategori wholesales (pabrik ke dealer) dan 889.680 unit untuk kategori ritel (dealer ke konsumen). Angka ini juga lebih tinggi ketimbang proyeksi penjualan mobil nasional versi revisi pada 2024 yaitu 850.000 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, optimisme ini mencuat mengingat adanya kabar bahwa 25 provinsi memutuskan untuk menunda implementasi opsen pajak untuk kendaraan bermotor pada 2025. 

Hanya saja ia tidak merinci nama-nama provinsi yang menunda kebijakan opsen pajak. Namun, dalam paparan Gaikindo, ada beberapa provinsi yang memberi insentif opsen, sehingga besaran pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) tidak mengalami perubahan untuk sementara waktu.

Baca Juga: Catat, Ini Beberapa Pabrikan Mobil Listrik Bangun Pabrik di Indonesia

Di antaranya adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kepulauan Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Opsen pajak juga tidak diberlakukan di Jakarta.

Kebijakan opsen pajak memang menjadi salah satu tantangan utama bagi industri otomotif tahun ini.

"Jika opsen pajak berlaku di semua provinsi, penjualan mobil nasional bisa turun seperti masa pandemi Covid-19 dan sulit untuk bangkit kembali," ujar dia dalam diskusi bersama Forum Wartawan Industri (Forwin), Rabu (14/1).

Di samping itu, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang turut menyasar kendaraan roda empat juga menjadi tantangan bagi industri otomotif pada 2025, meski dampaknya tidak semasif opsen pajak. Ini mengingat, beban kenaikan PPN masih bisa diminimalisasi jika konsumen membeli mobil dengan skema cicilan.

Lantas, Gaikindo berharap daya beli masyarakat Indonesia bisa segera pulih, sehingga permintaan terhadap mobil baru kembali tumbuh. Apalagi, pemerintah turut menggelontorkan berbagai insentif untuk mobil listrik hingga hybrid.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×