Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membidik pasar baru untuk ekspor tahun ini. Perseroan akan mulai menjual produk ban ke pasar Amerika Selatan seperti Brazil dan Mexico.
Chatarina Widjaja, Sekretaris Perusahaan GJTL mengatakan, per Kuartal I 2014, perseroan telah meningkatkan penjualan ban ke pasar Amerika dari 33% menjadi 49% dari total penjualan ekspor.
Pasar Amerika akan mengcover penurunan permintaan dari pasar lainnya, seperti Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Jenis ban yang banyak didistribusikan untuk pasar ekspor adalah Ban Radial. Kontribusi ekspor ban Radial di Kuartal I 2014 bahkan mencapai 75%, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 69%.
Harapannya kontribusi ekspor terhadap pendapatan bisa terjaga di 36%. Menurutnya, kontribusi penjualan dari ekspor terus meningkat. Tahun lalu pasar ekspor menyumbang pendapatan GJTL sebesar 34%. "Kami juga sudah punya partner di Amerika Utara dan brand kami naik signifikan di Amerika," ujar Chatarina di Jakarta, Jumat (6/6).
GJTL juga bakal banyak berinovasi dengan menyiapkan produk baru seperti ban salju untuk diekspor ke Eropa. Perseroan masih yakin pendapatannya bisa tumbuh 10%-15% di tahun ini. Namun, untuk mengantisipasi membengkaknya beban akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik, GJTL mengkaji kenaikan harga jual sebesar 5% hingga 10%.
Beban GJTL memang membengkak sejak tahun lalu. Apalagi, perseroan tertekan dari pelemahan rupiah yang membuat rugi kurs makin membengkak. "Tetapi harapannya harga karet juga bisa membaik sehingga kami ada perbaikan di laba bersih," kata dia.
Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksinya sebesar 10% di tahun ini atau naik dari 154.500 ban per hari menjadi 169.950 ban per hari.
Sebagai informasi, sepanjang Kuartal I 2014, penjualan GJTL hanya naik tipis menjadi Rp 3,2 triliun dari sebelumnya Rp 3,1 triliun. Sementara laba bersihnya turun dari Rp 344,49 miliar menjadi Rp 335,33 miliar. Pada perdagangan Jumat (6/6), saham GJTL ditutup stagnan di level Rp 1.905 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News