Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 berlanjut. Untuk merealisasikan proyek ini, pemerintah menggandeng Penta Ocean-Toyo-Rinkai-PP-Wika-Jakon Consortium.
Anggota konsorsium tersebut terdiri dari Penta-Ocean Construction Co., Ltd., Toyo Construction Co., Ltd., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON). Adapun Penta-Ocean Construction Co., Ltd. berperan sebagai pemimpin konsorsium tersebut.
Baik Kemenhub maupun Konsorsium Penta Ocean-Toyo-Rinkai-PP-Wika-Jakon telah menandatangani Kontrak Paket 6: Konstruksi Terminal Peti Kemas No. 2, Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 pada Senin (24/10) lalu.
Baca Juga: Kemenhub Teken Kontrak Paket 6 Pembangunan Pelabuhan Patimban
“Setelah penandatanganan kontrak, saat ini masing-masing anggota konsorsium sedang dalam proses pembagian pengerjaan,” kata Kepala Kantor KSOP Patimban Yan Prastomo Ardi, Sabtu (29/10).
Nantinya, Konsorsium Penta Ocean-Toyo-Rinkai-PP-Wika-Jakon bakal menggarap kegiatan paket 6 yang merupakan lanjutan dari pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-1.
Lingkup pekerjaan paket 6 ini meliputi pembangunan tambahan dermaga kontainer dengan panjang 419 meter, pekerjaan reklamasi untuk pembangunan terminal kontainer seluas 27 hektare, serta pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan hingga mencapai kedalaman 14 meter. Pekerjaan konstruksi paket 6 direncanakan akan berlangsung dalam waktu 34 bulan.
Yan juga menyampaikan, investasi untuk pengerjaan proyek Pelabuhan Patimban Fase 1-2 khusus untuk pekerjaan paket 6 adalah sebesar JPY 44.067.850.811 atau setara dengan Rp 4,65 triliun.
“Peran Kemenhub dalam proyek Pelabuhan Patimban Fase 1-2 adalah sebagai executing agency yang mengawasi dan melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkap dia.
Lebih lanjut, pekerjaan paket 6 akan melengkapi pekerjaan pada proyek Pelabuhan Patimban Fase 1-1. Ketika pekerjaan paket 6 selesai, diharapkan kapasitas terminal peti kemas di Pelabuhan Patimban akan meningkat menjadi 2 juta twenty foot equivalent unit (TEUs) dan alur pelayaran di sana dapat dilalui oleh kapal-kapal peti kemas raksasa dengan ukuran tonase 61.000 DWT, yang mana kapal tersebut mampu mengangkut kapasitas hingga 4.600 TEUs.
Baca Juga: Dukung Bisnis Ekspor, Tol Akses Pelabuhan Patimban Jadi Proyek Prioritas
Dalam catatan Kontan, sejak mulai beroperasi per 17 Desember 2020, Pelabuhan Patimban sudah cukup aktif melayani kegiatan ekspor. Pelabuhan ini mengalihkan sebagian pergerakan ekspor-impor yang sebelumnya terfokus di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sampai Juli 2022 lalu, kegiatan ekspor-impor kendaraan jenis completely built up (CBU) di Pelabuhan Patimban telah mencapai 70.221 unit dengan trayek tujuan Singapura dan Filipina. Pelabuhan Patimban saat ini masih berfokus pada kegiatan ekspor-impor mobil di bagian terminal kendaraan yang melibatkan produsen seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, serta Komatsu.
Ke depannya, Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat ini ditargetkan akan mampu menampung kapasitas sebanyak 7,5 juta TEUs per tahun untuk peti kemas dan 600.000 unit kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News