Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) akan melanjutkan tren kenaikan dalam beberapa bulan ke depan.
Proyeksi tersebut didasarkan tren kenaikan harga CPO sepanjang bulan lalu. Pada Februari 2016, harga minyak sawit berada di kisaran US$ 575-US$ 675 per metrik ton, dengan rata-rata US$ 628,9 per ton. Harga tersebut naik 13% dibandingkan bulan Januari 2016 dengan harga rata-rata US$ 557,2 per metrik ton.
Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan, sepanjang tiga pekan pada Maret 2016, harga CPO global bergerak di kisaran US$ 645-US$ 717,5 per metrik ton. Harga terus menunjukkan tren kenaikan, meskipun perlahan. "Harga terdongkrak, karena pasokan minyak sawit ke pasar global mulai berkurang, sementara penurunan produksi mulai terasa akibat efek El Nino tahun lalu." ujarnya, Rabu (30/3).
Lanjut Fadhil, penyerapan biodiesel di dalam negeri akan terus meningkat. Sementara stok dan produksi semakin berkurang. Hal yang sama juga terjadi di Malaysia. Tren ini akan menstimulasi harga di pasar global. Itu sebabnya, Gapki memperkirakan, harga CPO global sampai akhir Maret akan bergerak di kisaran US$ 685-US$ 710 per metrik ton.
Sementara, bea keluar Maret 2016 ditentukan oleh Kementerian Perdagangan masih sebesar 0%, karena harga rata-rata CPO masih di bawah batas bawah pengenaan bea keluar yaitu US$ 750 per metrik ton. Dus, yang berlaku hanya pungutan CPO Fund.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News