kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapura Prima bidik pertumbuhan 15% tahun depan


Rabu, 16 Desember 2015 / 20:28 WIB
Gapura Prima bidik pertumbuhan 15% tahun depan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekonomi nan lesu telah menekan daya beli konsumen. Kondisi ini membuat PT Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) membidik pertumbuhan konservatif di tahun mendatang. Manajemen perusahaan berkode saham GPRA ini membidik pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit dengan rencana memperbesar pendapatan berulang atau recurring income dari sektor perhotelan.

"Minimal revenue tumbuh 15% di tahun depan," Arvin F. Iskandar, Managing Director PT Perdana Gapura Prima Tbk, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (16/12). Artinya, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 779,7 miliar pada akhir tahun 2016 dengan asumsi perolehan pendapatan sebesar Rp 678,48 miliar di akhir tahun 2015 atau tumbuh 20% dibandingkan pendapatan tahun 2014.

Arvin bilang, untuk mencapai target pendapatan, pihaknya akan memperbesar kontribusi pendapatan recurring income menjadi 20% di tahun mendatang dibandingkan kontribusi 10% di tahun ini. Misalnya, GPRA berencana mengakuisisi dua hotel dan mendirikan hotel di tahun 2016, namun ia enggan menyampaikan hotel yang akan perusahaan akuisisi.

Dan dari pendapatan tetap, Gapura Prima akan mendirikan apartemen dan perumahan untuk kelas menengah. Misalnya, perusahaan akan meluncurkan perumahan di Bukit Cimanggu City di Bogor,Jawa Barat dengan harga Rp 600 juta-Rp 800 per unit di tahun mendatang.

"Sedangkan target pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 500 miliar di tahun 2016. Angka ini sama seperti target tahun 2015," tambahnya.

Gapura Prima memprediksi, penjualan properti akan mulai naik pada pertengahan tahun 2016 dengan syarat pemerintah merealisasikan paket kebijakan ekonomi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Jenis properti yang masih memiliki permintaan adalah apartemen dan perkantoran. GPRA mencatat penjualan terbesar adalah perumahan dengan porsi 60% dan apartemen memiliki porsi 40%.

Arvin menambahkan, melihat moment properti yang akan naik membuat Gapura Prima mulai meluncurkan dua proyek baru di tahun mendatang. Pertama, perusahaan menginvestasikan dana sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar untuk pengembangan proyek bernama West Town di Cengkareng, Jakarta Barat. Perusahaan akan mengembangkan properti mixed use di atas lahan seluas 2 hektar (ha).

Kedua, GPRA menginvestasikan dana sekitar Rp 200 miliar untuk pengembangan proyek bernama Grand Park City di Pakuan,Bogor. Disini perusahaan akan mengembangkan lahan seluas 1,6 ha dengan rincian pendirikan tiga menara apartemen berkapasitas 1.200 unit dan seharga Rp 200 juta per unit.

"Kedua proyek ini akan meluncur pada pertengahan di tahun mendatang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×