kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.192   8,00   0,05%
  • IDX 7.100   19,12   0,27%
  • KOMPAS100 1.054   -0,98   -0,09%
  • LQ45 824   -1,82   -0,22%
  • ISSI 213   0,43   0,20%
  • IDX30 423   -1,53   -0,36%
  • IDXHIDIV20 504   -2,14   -0,42%
  • IDX80 121   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 125   0,14   0,11%
  • IDXQ30 140   -0,52   -0,37%

Garuda Indonesia Sewa 6 Pesawat Tambahan untuk Penerbangan Haji 2025


Minggu, 05 Januari 2025 / 15:20 WIB
Garuda Indonesia Sewa 6 Pesawat Tambahan untuk Penerbangan Haji 2025
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Djalaluddin, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Minggu (8/12/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang yang tiba di bandara Djalaluddin pada bulan September 2024 yaitu 14.961 orang atau meningkat 0,41 persen dari bulan Agustus yang berjumlah 14.900 seiring meningkatnya kegiatan akhir tahun. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN- JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan kesiapan armada untuk melayani penerbangan haji tahun 2025, dengan menyiapkan total 14 pesawat, termasuk enam pesawat tambahan yang disewa.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI, pada Jumat (3/1).

Wamildan menjelaskan bahwa Garuda Indonesia akan mengoperasikan 14 pesawat untuk melayani sekitar 282 kloter jemaah haji Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan pesawat merupakan milik Garuda Indonesia, termasuk dua pesawat dari anak usaha Garuda, Citilink Indonesia. Sementara enam pesawat lainnya disewa untuk mendukung kelancaran operasional.

“Garuda Indonesia akan mengoperasikan 14 pesawat untuk melayani 282 kloter haji tahun ini. Di antaranya, delapan pesawat milik Garuda, termasuk dua pesawat Citilink, dan kami juga menyewa enam pesawat tambahan untuk memastikan kelancaran penerbangan,” jelas Wamildan.

Wamildan juga menambahkan bahwa proses penyewaan pesawat tambahan telah diselesaikan setelah pemerintah memberikan keputusan terkait jumlah armada yang diperlukan.

“Kami sudah memastikan penyewaan enam pesawat ini selesai tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan seperti tahun sebelumnya. Semua sudah siap untuk menjalankan operasional sesuai jadwal,” ujar Wamildan.

Untuk mendukung kelancaran penerbangan haji, Garuda Indonesia juga telah menyiapkan pesawat cadangan yang dapat digunakan jika terjadi keadaan darurat.

“Kami menyiapkan pesawat backup untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Dengan adanya pesawat standby, kami dapat menanggulangi kejadian yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Selain itu, Wamildan mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia berkomitmen untuk menggunakan pesawat dengan usia muda. Rata-rata usia pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan haji 2025 adalah 12 tahun, lebih muda dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang rata-rata berusia 17 tahun.

“Kami berkomitmen menyediakan armada yang lebih muda dan lebih efisien untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan kepada jemaah haji,” kata Wamildan.

Sementara itu, Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan, juga menyatakan kesiapan maskapainya dalam mendukung penyelenggaraan haji dan umrah tahun 2025. Pelita Air berencana mengoperasikan 18 pesawat pada tahun 2025 dan menambah enam pesawat lagi untuk memperkuat armadanya. 

Dua di antaranya adalah pesawat berbadan lebar (wide body) dengan kapasitas penumpang lebih banyak, yang akan digunakan untuk mendukung operasional Garuda Indonesia. “Kami akan siap mendukung Garuda Indonesia dalam penyelenggaraan haji dan umrah, dengan menambah armada kami yang akan beroperasi tahun depan,” ujar Dendy Kurniawan.

Selanjutnya: Kementerian Investasi Upayakan Peningkatan Investasi Portofolio, Ini Saran Ekonom

Menarik Dibaca: Hujan Turun Sore dan Malam, Berikut Ramalan Cuaca Besok (6/1) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×