kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Garuda Maintenance Facility (GMF) Gandeng Perusahaan Asal UEA untuk Perawatan Pesawat


Selasa, 15 November 2022 / 16:38 WIB
Garuda Maintenance Facility (GMF) Gandeng Perusahaan Asal UEA untuk Perawatan Pesawat
ILUSTRASI. GMF dan Sanad menandatangani Nota Kesepahaman yang menyepakati kerja sama dalam hal perawatan mesin pesawat dan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) dengan kualitas dan teknologi tinggi di Indonesia.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) baru saja menyepakati eksplorasi kerja sama bisnis dengan Sanad.

Sanad merupakan perusahaan asal Uni Emirat Arab yang telah menjadi unggulan dalam layanan industri global dengan lebih dari 30 tahun pengalaman dalam perhelatan Indonesia-UAE Business & Investment Forum yang diselenggarakan di Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (12/11) sebagai bagian dari kegiatan B20 Summit. 

Dalam kerja sama ini, GMF dan Sanad menandatangani Nota Kesepahaman yang menyepakati kerja sama dalam hal perawatan mesin pesawat dan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) dengan kualitas dan teknologi tinggi di Indonesia.

Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menyampaikan strategi bisnis GMF untuk menjangkau pasar IGTE sebagai upaya pemulihan berkelanjutan akan semakin gencar dilakukan dengan berjalan berdampingan bersama Sanad. 

“Sanad adalah pemain kunci dalam memberikan layanan industri global, GMF percaya banyak potensi yang akan bisa dieksplor bersama untuk saling meningkatkan kapabilitas dan cakupan,” ungkap Andi dalam keterangan resminya, Selasa (15/11). 

Baca Juga: GMF Gencarkan Penetrasi Internasional untuk Sektor Pertahanan

Sanad memiliki pesawat dan IGTE menggandeng GMF sebagai MRO terbesar di Indonesia untuk mewujudkan dominasi industri khususnya pada pangsa pasar perawatan mesin pesawat dan IGTE. Selain itu, Sanad juga akan melakukan eksplorasi untuk pengembangan IGTE di GMF. 

“Hal ini diperkirakan akan mendukung ekspansi GMF dalam melakukan diversifikasi bisnis IGTE secara signifikan,” sambungnya. 

Menurut Andi, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia dengan pergerakan roda industri yang massive dan keanekaragaman sumber daya, memiliki potensi nilai perawatan IGTE yang juga tinggi. 

Hal ini merupakan peluang bagi GMF dan Sanad untuk menyediakan layanan perawatan yang mumpuni ke depannya. Ia berharap, di masa mendatang kolaborasi ini dapat mendorong layanan yang semakin berkualitas dengan Turn Around Time (TAT) yang mampu bersaing.

Terkait perawatan mesin pesawat, Andi menyampaikan fasilitas perawatan mesin pesawat yang GMF miliki saat ini telah siap untuk dikembangkan bersama Sanad untuk volume permintaan yang diprediksi akan meningkat setelah kedua Perusahaan berkolaborasi. 

Engine Shop yang dimiliki GMF saat ini memiliki kapabilitas untuk merawat engine pesawat dengan tipe paling banyak digunakan di seluruh dunia, sehingga dengan tambahan sokongan dari Sanad, diharapkan layanan maksimal dapat diberikan,” ujar Andi.

Baca Juga: Garuda Maintenance Facility Gaet Dua Perusahaan Internasional Sektor Pertahanan

Pada kesempatan yang sama, CEO Sanad, Mansoor Janahi, menyampaikan bahwa kerja sama ini adalah langkah Sanad untuk terus mengikuti perkembangan pasar global. 

“Kami percaya kolaborasi dengan GMF ini dapat menjadi langkah akselerasi atas strategi ekspansi internasional Sanad, salah satunya untuk menyediakan layanan perawatan mesin pesawat dengan kualitas premium melalui jaringan global yang kuat dari pusat MRO kelas dunia,” tambah Mansoor.

Lewat kerja sama ini diharapkan akan berkontribusi pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UEA-Indonesia yang bertujuan untuk memperluas perdagangan bilateral tahunan kedua negara dari US$ 3 miliar di tahun 2021 hingga mencapai US$ 10 miliar pada tahun 2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×