kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Garuda Metalindo Targetkan Kenaikan Pendapatan 10% pada 2025, Bagaimana Strateginya?


Minggu, 22 Juni 2025 / 15:46 WIB
Garuda Metalindo Targetkan Kenaikan Pendapatan 10% pada 2025, Bagaimana Strateginya?
ILUSTRASI. Dari kiri: Direktur PT Garuda Metalindo Tbk Bapak Bono Rumbiono, Direktur PT Garuda Metalindo Tbk Bapak Anthony Wijaya dan Investor Relation Ibu Zefanya Angeline berbincang usai paparan publik di Jakarta, Jumat (20/6/2025).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Emiten komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5%-10% di sepanjang tahun ini. 

Direktur Garuda Metalindo (BOLT) Anthony Wijaya mengatakan, dengan memanfaatkan momentum positif dan berbagai peluang strategis yang ada, BOLT menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% serta pertumbuhan laba bersih sebesar 10%–20% pada tahun 2025.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan berfokus pada tiga strategi utama, yakni memperkuat penetrasi pasar di segmen roda empat (4W), mempercepat ekspansi ekspor, serta meningkatkan kontribusi pendapatandari segmen industri iainnya, termasuk industri alat berat dan industri umum yang memiliki potensi jangka panjang sebagai pendorong pertumbuhan non-otomotif.

Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) Tebar Dividen Rp 20 per Saham

“Perusahaan meyakini bahwa tahun 2025 akan menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat profitabilitas secara keseluruhan,” ungkap Anthony, dalam Paparan Publik, Jumat (20/6). ‘

Langkah ini tercermin dari meningkatnya permintaan yang kuat di sektor pertambangan, manufaktur, serta minyak dan gas. 

Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan adopsi pasar terhadap produk-produk Perusahaan di luar ekosistem otomotif.

Selain itu, Perusahaan juga melihat potensi besar pada sektor lainnya, seperti industri alat berat dan pasar ekspor, yang diyakini dapat menjadi motor pertumbuhan baru. 

Khusus untuk pasar ekspor, pada tahun ini BOLT mengincar pertumbuhan sekitar 30% secara tahunan. Hingga kuartal pertama lalu, penjualan ekspor BOLT tercatat sebesar Rp 25,41 miliar atau bertumbuh 7,17% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. 

Manajemen BOLT menerangkan, pihaknya akan melanjutkan progres ekspansi pasar global yang telah dirintis dalam beberapa tahun terakhir. 

Perusahaan menargetkan peningkatan volume ekspor ke kawasan Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. 

“Pasar AS dan Eropa menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, seiring dengan terjadinya pergeseran rantai pasok global dari Tiongkok dan Taiwan ke negara-negara alternatif, termasuk Indonesia,” terangnya. 

Manajemen BOLT mengungkap, sejak diterbitkannya Instruksi Presiden dan Peraturan Pemerintah yang mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai sektor usaha, Perusahaan melihat peluang yang cukup besar untuk mendorong pertumbuhan penjualan domestik.

Pihaknya mengaku sudah menerima banyak permintaan pengembangan produk melalui jalur lokalisasi dari produsen otomotif maupun produsen komponen yang sebelumnya masih menggunakan fastener impor. 

 

“Sebagian besar dari permintaan tersebut diperkirakan akan mulai terealisasi sebagai penjualan pada tahun 2025 dan berpotensi terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” sebutnya. 

Di sisi lain, Perusahaan juga terus memperkuat kehadiran di industri kendaraan listrik (EV) dengan mengembangkan berbagai komponen pendukung untuk kendaraan Listrik yang telah dipasarkan di Indonesia.

Sampai dengan kuartal I-2025, perusahaan merealisasikan peningkatan penjualan sebesar 0,96% menjadi Rp 369 miliar, dibandingkan dengan Rp 368 miliar di kuartal I-2024. 

Sedangkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meninglat 55,06%, dari semula Rp 17,32 miliar, menjadi Rp 26,23 miliar. 

Selanjutnya: Kode Redeem FF Hari ini 22 Juni 2025, Saatnya Redeem yang Aman di Reward.ff.garena

Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×