kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Garuda Siap Hadapi Green Aviation AS


Senin, 14 Juni 2010 / 11:00 WIB
Garuda Siap Hadapi Green Aviation AS


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Garuda Indonesia siap mencampur 10% biofuel dalam bahan bakar pesawat yang nantinya digunakan terbang ke Amerika Serikat (AS). Hal ini bakal dilakukan demi memenuhi ketentuan seluruh pesawat yang terbang ke AS untuk mengkonsumsi minimal 30% biofuel sebagai campuran bahan bakarnya.

Saat ini negara-negara maju memang tengah menggiatkan kampanye 'green aviation'. Seluruh maskapai penerbangan diharapkan bisa mengurangi emisi gas buang pesawatnya dengan berbagai cara.

"Tetapi kami tentu menunggu kesiapan Pertamina untuk menyediakan pasokan biofuel, kalau sudah sampai kesitu silahkan tanyakan ke Ibu Karen," jelas Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Ia membenarkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi Garuda untuk mencampur lebih banyak lagi biofuel ke bahan bakar pesawat adalah lebih tingginya harga biofuel dibanding avtur murni.

"Sebagai pebisnis, kami tentu inginnya harga biofuel lebih rendah atau minimal sama dengan harga avtur. Jangan lebih mahal karena tidak ekonomis," tegasnya.

Garuda Indonesia memang sangat berambisi bisa terbang ke Amerika Serikat untuk mengisi slot penerbangan ke Amerika Serikat yang kosong. Menurut Direktur Angkutan Udara Kemenhub Tri S Sunoko, sampai saat ini tidak ada maskapai yang memiliki penerbangan langsung Indonesia-Amerika. Karena terakhir kali Garuda menutup penerbangan ke Los Angeles pada 1998 atau 1999 saat krisis keuangan melanda Indonesia.

Rencananya, pembukaan rute Amerika Serikat ini akan dibarengi dengan pengembangan rute Eropa milik perseroan dalam lima tahun ke depan. Setelah sukses terbang ke Amsterdam pada 1 Juni 2010, Garuda memiliki target untuk bisa terbang ke Frankfurt, London, Paris dan Roma.

"Kalau mau menjadi maskapai global, network internasional harus dikembangkan. Untuk rute Amsterdam, dalam dua bulan peak season ke depan tingkat reservasinya sudah mencapai 78%," pungkas Emirsyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×