kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garudafood (GOOD) Cetak Pertumbuhan Penjualan 22,8% Sampai Kuartal III-2022


Jumat, 28 Oktober 2022 / 11:26 WIB
Garudafood (GOOD) Cetak Pertumbuhan Penjualan 22,8% Sampai Kuartal III-2022
ILUSTRASI. Produk Kacang Garuda, Produk GarudaFood Garuda Food; makanan ringan snack; konsumer; consumer goods


Reporter: Dimas Andi, Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berhasil mencatakan kinerja positif hingga kuartal ketiga tahun 2022. Capaian ini ditopang oleh penjualan dari kategori makanan dalam kemasan yang alami pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Jumat (28/10), Garudafood tercatat meraup penjualan sebesar Rp 7,82 triliun YTD kuartal III-2022. Angka ini meningkat 22,8% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 6,36 triliun.

Baca Juga: Hormel Dikabarkan akan Mencaplok Saham GarudaFood (GOOD) Milik CVC Capital Partners

Pertumbuhan penjualan tersebut dikontribusikan oleh kategori makanan dalam kemasan yang memberikan kontribusi sebesar 87,8% dari seluruh porsi penjualan Perseroan, dengan pertumbuhan sebesar 24,5%. Sedangkan untuk kategori minuman tercatat tumbuh 12,3%.

GOOD juga mencatat peningkatan penjualan baik di pasar ekspor maupun domestik. Di mana hingga kuartal ketiga ini keduanya berhasil tumbuh masing-masing 17,4% dan 23,4% dibandingkan kuartal ketiga tahun 2021.

Capaian positif ini membuat perseroan seraya optimistis dapat meraih hasil akhir yang positif hingga tutup tahun nanti. Terlebih, GOOD melihat tren permintaan barang juga terus meningkat meskipun diterpa berbagai tantangan.

"Dengan melihat tren permintaan barang yang semakin meningkat di masyarakat meskipun diterpa tantangan kenaikan harga komoditas bahan baku, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kenaikan tingkat suku bunga bank dan inflasi yang terjadi saat ini,” ujar Paulus Tedjosutikno, Direktur Perseroan, dalam keterangannya.

Dia melanjutkan, dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah per September 2022, otomatis akan berdampak pada peningkatan biaya logistik. Sehingga marjin perseroan ikut terkoreksi.




TERBARU

[X]
×