kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaya hidup berubah, permintaan bahan makanan di masa PSBB meningkat


Senin, 22 Juni 2020 / 18:07 WIB
Gaya hidup berubah, permintaan bahan makanan di masa PSBB meningkat
ILUSTRASI. Prospek makanan minuman


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah sejak pertengahan April lalu ternyata memperlihatkan dampak positif pada permintaan bahan makanan. 

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, permintaan bahan makanan kini sudah mengalami peningkatan. Dugaannya, hal ini dorong oleh meningkatnya kebutuhan untuk memasak di rumah seiring berkurangnya intensitas kegiatan ke luar rumah.

“Produk-produk seperti bumbu masak minyak goreng, tepung terigu, itu mengalami peningkatan karena produk-produk itu dibutuhkan untuk memasak,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik GAPMMI, Rachmat Hidayat kepada Kontan.co.id, Senin (22/6).

Baca Juga: Tingkatkan neraca perdagangan, Kemendag dorong pasar ekspor pangan olahan

Sayangnya, Rachmat tidak mengantongi data kenaikan penjualan secara rinci. Namun, berdasarkan kabar yang didapatnya dari anggota asosiasi, kenaikan penjualan yang diperoleh produk-produk tersebut cukup lumayan. 

Dia bilang, bahwa kenaikan ini terjadi secara cukup merata di berbagai wilayah di Indonesia. Hanya saja, kenaikannya terjadi pada jenis produk yang berbeda. 

Untuk wilayah perkotaan misalnya, kenaikan penjualan yang diperoleh cenderung dijumpai pada produk-produk makanan siap masak seperti misalnya produk makanan olahan siap goreng, dan sebagainya. 

Sementara untuk wilayah pedesaan, kenaikan penjualan cenderung dijumpai pada produk-produk seperti bumbu masak dan sebagainya yang diperuntukkan untuk memasak bahan-bahan pangan segar seperti sayur dan lain-lain.




TERBARU

[X]
×