Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pertama usai tercatat di bursa efek Indonesia pada 2018 silam. Dalam rapat itu menetapkan sebesar Rp 500 juta dari laba bersih tahun buku 2018 ditetapkan sebagai cadangan wajib.
“Sedangkan sisa dari laba bersih tahun buku 2018 akan dibukukan sebagai laba ditahan. Perseroan tidak melakuan pembagian dividen untuk tahun buku 2018 demi mewujudkan strategi pengembangan bisnis di tahun ini,” ujar Wewy Suwanto, Direktur Keuangan dan Operasional Yelooo Integra Datanet, Kamis (20/6).
Ia bilang, pada awal tahun ini mereka telah mengembangkan berbagai kemitraan yang mendukung bisnis mereka sebagai ekosistem on-demand untuk kebutuhan yang relevan bagi traveler selama perjalanan.
Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu Laba bersih YELO melonjak 679% dari Rp 383,13 juta menjadi Rp 2,98 miliar. Kenaikan laba bersih ini karena YELO sukses membukukan keuntungan kurs menjadi Rp 39,66 juta dari sebelumnya cuma sebesar Rp 864.390 di 2017.
Adanya pertumbuhan laba bersih juga ditopang oleh peningkatan pendapatan YELO yang tumbuh pesat 256% year on year (yoy) menjadi Rp 27,41 miliar.
Selain agenda pengesahan laporan, dalam RUPST tersebut mereka melaporkan penggunaan dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO).
Per Desember 2018, YELO telah menggunakan Rp 41,79 miliar atau sebesar 89,94% dari dana IPO dengan total RP 46,46 miliar. Perseroan menggunakan dana itu sebagai modal kerja yakni Rp 40 miliar, yang mana untuk menambah jumlah modem dan infrastruktur serta pengembangan aplikasi sebesar Rp 1,4 miliar.
Dalam RUPST itu juga menyetujui Ade Winatan Gho yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Independen menjadi Head od Business Development.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News