kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelontorkan investasi Rp 574 miliar, PLN listriki 242 lokasi 3T di Kalimantan Barat


Minggu, 28 Februari 2021 / 07:58 WIB
Gelontorkan investasi Rp 574 miliar, PLN listriki 242 lokasi 3T di Kalimantan Barat
ILUSTRASI. PLN telah melistriki 242 lokasi daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) di Kalimantan Barat.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - PONTIANAK. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berkomitmen menghadirkan listrik hingga ke pelosok negeri. Di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), sejak tahun 2017 hingga 2020, melalui program listrik desa PLN berhasil melistriki 242 lokasi daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) dengan total biaya investasi sebesar Rp 574 miliar.

Daerah tersebut terdiri dari 147 desa baru yang sebelumnya belum menerima aliran listrik dan melakukan perluasan jaringan listrik ke lokasi-lokasi terpencil di 95 desa yang sebelumnya sudah berlistrik. Jauhnya jarak, terbatasnya akses, dan sulitnya medan membuat PLN harus mengeluarkan investasi rata-rata Rp 33 juta untuk melistriki satu kepala keluarga.

“Pembangunan ini merupakan komitmen kami untuk mewujudkan keadilan energi yaitu dengan menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok negeri,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar Ari Dartomo dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (27/2).

Baca Juga: Menteri ESDM: Smart Grid penting dalam pengembangan kendaraan listrik

Untuk menghadirkan listrik ke 242 lokasi tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 880 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 526,2 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas lebih dari 21.000 kiloVolt Ampere (kVA).

Melalui program listrik desa ini pula, dalam tiga tahun PLN berhasil melistriki lebih dari 16.000 kepala keluarga di daerah 3T yang sebelumnya tidak mendapatkan aliran listrik.

Ari menjelaskan, membangun jaringan ke kawasan 3T memang berbeda dengan membangun jaringan di perkotaan. Dengan medan dan akses yang terbatas tentu pembangunan menjadi lebih sulit dan biayanya jauh lebih besar.

“Kalau di kota investasinya hanya Rp 1 juta-Rp 2 juta rupiah, di kawasan 3T jika kita hitung rata-rata investasi untuk melistrik satu kepala keluarga sekitar Rp 33 juta. Tapi itu semua tetap kita laksanakan agar masyarakat di daerah 3T dapat menikmati listrik dari PLN,” tambah Ari.

Secara bertahap, PLN akan terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan ke daerah-daerah yang belum mendapatkan aliran listrik PLN.

Pada tahun 2021, rencananya PLN akan melistriki 103 desa yang belum mendapatkan aliran listrik PLN dan perluasan di satu desa yang sebelumnya telah mendapatkan aliran listrik PLN. Sementara pada 2022 hingga 2024, PLN akan melistriki 427 desa baru dan perluasan di 46 desa.

PLN juga akan mendorong pemanfaatan potensi energi lokal, khususnya energi baru terbarukan (EBT) untuk melistriki daerah-daerah 3T. Hingga tahun 2024, melalui program listrik desa, PLN rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas lebih dari 59.000 kiloWatt peak (kWp) tersebar di 244 lokasi di Kalbar dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 5 triliun.

“Potensi energi lokal yang ramah lingkungan juga terus akan kami dorong, sehingga produksi listrik menjadi lebih murah dan efisien,” ucap Ari.

Dengan upaya ini, ditargetkan seluruh desa dan keluarga di Kalbar mendapatkan aliran listrik dari PLN pada tahun 2024. PLN berharap dengan hadirnya listrik yang andal dapat menggerakan roda ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan 3T.

Selanjutnya: PLN hadirkan listrik 24 jam di kawasan 3T Kalimantan Utara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×