Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan produsen mobil memberikan tanggapan atas gempa yang merusak pabrik semikonduktor alias chip di Taiwan.
Sebagaimana diketahui, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), merupakan produsen terbesar prosesor dunia, yang turut digunakan sebagai bahan baku produk elektronik hingga kendaraan. Akibat gempa berkekuatan 7,6 skalarichter tersebut, mereka terpaksa menghentikan proses produksinya.
"Kami sedang mempelajari dan mengkalkulasi seberapa besar imbas ketersediaan chip ini, khususnya untuk produk-produk yang didistribusikan di Indonesia," uja Julian Olmon, Head of Marketing Communication Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), kepada Kontan, Rabu (3/4).
Baca Juga: Gempa Taiwan Akibatkan 1 Orang Tewas dan Lebih dari 50 Terluka
Lebih lanjut, Julian Olmon juga belum mengetahui seberapa besar ketergantungan chip atas Taiwan terhadap bahan baku produksi mobil ini.
Di sisi lain, Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi menambahkan, bahwa hingga saat ini belum ada gangguan terkait hal tersebut.
"Sebagian besar produk Toyota di Indonesia merupakan produksi lokal. Sehingga hingga kini produksi kita tidak terganggu. Namun kami akan terus memonitor kondisi di Taiwan, dan berusaha menjaga kondisi agar tidak ada gangguan untuk Indonesia," jelasnya.
Senada, Direktur Pemasaran 4W PT SIS Harold Donnel menuturkan pihaknya juga belum menemui dampak atas insiden yang menimpa warga Taiwan beberapa waktu lalu tersebut.
Baca Juga: Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun
"Sementara kita belum ada terdampak apa-apa mengenai accident ini. Namun kami mendoakan yang terbaik bagi warga Taiwan yang terdampak," ucap Harold singkat.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mengaku belum mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi perusahaan produsen chip di Taiwan.
"Semoga tidak terkena dampak gempa yang berat. Namun mengenai perkiraan ketergantungan kita terhadap chip asal Taiwan, itu kami belum ada datanya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News