Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif menyiapkan anggaran belanja modal atau capex sebesar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar pada tahun 2023.
Dari anggaran tersebut, sekitar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan sisanya digunakan untuk akuisisi perusahaan.
Perseroan berencana akan membangun pabrik baru pada anak usaha PT Dharma Precision Parts dan PT Dharma Controlcable Indonesia.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, mengatakan, perusahaan kembali membangun pabrik baru untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di masa depan, seiring perkembangan industri otomotif nasional yang terus tumbuh.
Baca Juga: Tahun 2022, Dharma Polimetal (DRMA) Bukukan Laba Bersih Rp 396,8 Miliar
“Kami harapkan kedua pabrik baru tersebut akan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2024,” ujar Irianto saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/3).
Pabrik baru yang akan dibangun pada anak usaha PT Dharma Precision Parts direncanakan memiliki area produksi yang luasnya kurang lebih tiga kali lipat. Sehingga pabrik ini akan meningkatkan kapasitas serta menambah area untuk bisnis baru yang saat ini sedang dalam pengembangan.
Demikian juga untuk PT Dharma Controlcable Indonesia, dimana penambahan area produksi akan digunakan untuk pengembangan lini-lini produksi untuk produk-produk baru seperti battery pack dan battery management system serta pengembangan bisnis lainnya.
“Setelah selesainya pembangunan kedua pabrik tersebut, maka seluruh fasilitas produksi di pabrik yang lama akan dipindahkan ke lokasi pabrik yang baru ini,” katanya.
Selain menambah pabrik baru, DRMA juga telah merampungkan proses akuisisi dengan PT Trimitra Chitrahasta (TCH) yang merupakan perusahaan produsen komponen mobil dan motor milik kelompok usaha dari Jepang, Kuroda Group Co. Ltd.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Kembangkan Ekosistem Pendukung Kendaraan Listrik
Ia menjelaskan TCH memiliki pabrik komponen otomotif di Cikarang dan Cirebon yang memproduksi komponen otomotif. Adapun para pelanggan yang digandengnya meliputi Daihatsu, Honda, Suzuki,Yamaha, Hyundai, Toyota, PT TS Tech Indonesia, PKMI, KYB, dan Hitachi.
“Sehingga kami melihat akuisisi ini otomatis akan meningkatkan penjualan komponen otomotif dari DRMA,” tuturnya.
Perseroan pun menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 20%-25% di tahun 2023 sambil melihat kondisi ekonomi lokal dan global.
Sebagai tambahan, di sepanjang 2022, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 3,91 triliun. Sementara laba bersih yang dicatatkan sekitar Rp 396,87. Jumlah ini melonjak 87% jika dibandingkan laba neto tahun 2021 sebesar Rp 212,69 miliar.
Adapun penjualan komponen otomotif yang diproduksi DRMA telah didistribusikan ke beberapa perusahaan otomotif besar baik mobil maupun motor. Misalnya saja Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Hyundai, Mitsubishi untuk roda 4, Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki untuk roda 2 hingga beberapa produsen sepeda motor electric vehicle baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News