kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.689   79,00   0,47%
  • IDX 6.778   28,63   0,42%
  • KOMPAS100 979   5,85   0,60%
  • LQ45 761   3,89   0,51%
  • ISSI 216   1,32   0,62%
  • IDX30 395   1,67   0,43%
  • IDXHIDIV20 471   0,32   0,07%
  • IDX80 111   0,52   0,47%
  • IDXV30 115   0,03   0,02%
  • IDXQ30 129   0,68   0,53%

Gerai merek global menyerbu Surabaya


Kamis, 15 Januari 2015 / 11:31 WIB
Gerai merek global menyerbu Surabaya
ILUSTRASI. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan raihan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp 2,48 triliun di Semester I-2023


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Peritel produk mewah kelas global benar-benar serius menggenjot jualan mereka di Indonesia. Salah satu daerah yang dibidik untuk jualan selain DKI Jakarta adalah Kota Surabaya, Jawa Timur. Mereka mulai melirik kota terbesar kedua di Indonesia itu lantaran ada kebijakan moratorium mal di DKI Jakarta yang membuat pasokan mal di wilayah ini seret. 

Colliers International menyebut, peritel fashion Zara baru membuka gerainya di Surabaya akhir 2014. Menyusul Stradivarius, Cotton On, New Look, dan Victoria's Secret. Bukan hanya itu, H&M dan Uniqlo juga membuat komitmen dengan pusat belanja yang masih dibangun.

Bahkan merek-merek mewah seperti Louis Vuitton, Burberry, Balenciaga, YSL, Hugo Boss, Michael Kors, Toni Dress, Rolex, Tag Heuer, serta Victoria's Secret akan hadir di Tunjungan Plaza V. Rencananya, mal yang dibangun oleh PT Pakuwon Jati Tbk itu akan beroperasi mulai 2016 mendatang.

Associate Director Research Colliers Ferry Salanto mengungkapkan, selain karena keterbatasan pasokan mal di DKI Jakarta, peritel lari ke Surabaya karena tarif sewa mal yang lebih murah. "Selisihnya bisa mencapai 20%," ujarnya, Selasa (13/1).

Colliers mencatat rata-rata tarif sewa mal di Surabaya sekitar Rp 415.184 per meter persegi (m²) per bulan pada akhir 2014 lalu. Sedangkan tarif sewa mal di DKI Jakarta tercatat sebesar Rp 510.562 per m² per bulan.

Sayangnya, Karina Soegarda, Public Relation Manager PT Hindo yang membawahi merek H&M belum mau blak-blakan mengenai tujuan ekspansi perusahaannya. "Lokasi sangat penting bagi kami. Kami ingin ekspansi secara nasional, termasuk di pulau Jawa," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (14/1).

Yang jelas, kata Karina, H&M memasang target ekspansi gerai 10%–15% saban tahun. Saat ini peritel asal Swedia itu baru memiliki lima gerai di Indonesia, terdiri dari empat gerai di DKI Jakarta dan satu gerai di Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu Direktur Pakuwon Jati Stefanus Ridwan mengakui, malnya sudah mengantongi beberapa komitmen dari merek-merek internasional. Sayangnya, dia tidak mau membocorkan siapa saja dan berapa tarif sewanya.

Namun Stefanus yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengakui tren peritel beralih ke Surabaya karena daya beli masyarakat di sana memang sangat kuat. "Masyarakat Surabaya banyak yang jauh-jauh datang ke Jakarta untuk belanja. Pangsa pasar itulah yang dicoba ditangkap oleh peritel," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×