Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membukukan pendapatan semester I 2016 turun 4,5% menjadi US$ 1,76 miliar dari periode yang sama di tahun 2015 yang sebesar US$ 1,84 miliar. Sementara, bottom line membukukan rugi bersih tahun berjalan (net loss year to date) sebesar US$ 63,2 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, GIAA masih bisa membukukan laba senilai US$ 29,3 juta.
"Secara umum terdapat dinamika yang mempengaruhi performa Garuda Indonesia pada semester 1 ini," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo di Jakarta, Senin (1/8).
Meski begitu Arif bilang, angka tersebut masih terukur. Sehingga tetap dapat menunjukkan perbaikan pada semester II mendatang. "Manajemen masih memiliki waktu, kesempatan, dan peluang untuk melanjutkan pertumbuhan positif yang sudah diperoleh pada 2015," imbuhnya.
Arif merasa optimistis sebab berkaca dari catatan market share yang diraih perusahaan ini sebesar 40,5% untuk pasar domestik. Sementara untuk pasar internasional sebesar 26,5%. Angka tersebut, katanya, diraih saat industri penerbangan di Kawasan Asia-Pasifik mengalami persaingan yang ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News